Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Khas Ramadan yang Dirindukan: Menu Takjil yang Tidak Terlupakan

16 April 2021   16:38 Diperbarui: 16 April 2021   17:01 795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
wedang setup.dokpri

Khas ramadan yang di rindukan :  Menu takjil yang tidak terlupakan

Oleh : Sayyid Jumianto

Ramadan bulan yang kami rindukan bulan yang penuh rahmat dan pahalanya itulah yang membuat kami selalu merindukannya dan selalu berharap menemukannya lagi bulan ini tahun depan ramadan yang penuh harapan dan penuh berkah untuk di jalankan sepenuh hati .

Ramadan tahun 2021 sangat istimewa dan sungguh tidka akan  kita bisa melupakannya seumur hidup karena ramadan tahun ini adalah ramadan kedua di masa pandemi corona yang mewabah seantero dunia yang menghantui dan membuat kegiatan ramadan sedikit terhambat dalam mejaankan secara khusuk

Terhambat secara psikologis dan secara protkol kesehatan karena harus patuh untuk tidak berkumpul walau tahun ini seudha bisa menunaikan sholat tarawaih bersama-sama tetapi masih ada rasa yang hilang yakni masih banyak yang terlupakan  dan dilupakan yakni kenangan panis  dan rindu suasan normal sebeum masa-masa pandemi ini.

Rindu pada canda tawa di masjid, mushola dan langgar  canda tawa sambil mengaji bersama dan menunggu menu takjil yang selalu membuat  tersenyum siapa saja yang menemukannya, rasa dahaga, lapar bisa sedikit terbati setelah menikmati menu takjil di masjid kami dan itulah yang aku rindukan di masa ramadan ini karena sekali lagi tahun ini berbeda suasananya masjid memang sudah sedikit ramai dengan ana-anak muda dan bapak-bapak muda , karena di masjid kami tidak boleh lansia dan anak-anak di bawah lima tahun untuk sholat berjamaah tarawih sebab corona masih mengancam keselamatan kami.

Terbayang waktu saya kecil 

Waktu saya kecil menu takjil sederhana banget menu ala kadarnya nasi dan lauk sekadarnya atau minuman teh yang  di bungkus plastik dan sedikit makanan sudah membahagiakan kami yang ikut berbuka puasa kala dulu waktu aku masih kecil.

Beda dengan sekarang menunya sudah kekinian bukan makanan olehan rumah yang disajikan bisa jadi ayam goreng dari merek terkenal dan minumannya serba botolan atau bukan plastikan lagi itulah yang mebedakan tetapi tetap sama yakni keikhlasan dan juga kerelaan untuk menyumbang menu takjil dengan niat ibadah adalah kesamaannya itulah yang di namakan berkah ramdan yang sebenarnya.

Beda dulu dengan sekarang

Menu takjil dulu sifatnya spontanitas dana siapa yang berkelebihan bisa menyumbang ke anak-anak yang mengaji waktu maghrib dan inilah yang dinamakan"spontan" karenanya bisa jadi banyak menu yang bisa kita pilih dan inilah nikmatanya waktu itu menu spontan buatan rumahan dan  sungguh nikmat karena menunya adalah buatan tangan  langsung.

Beda sekarang para penakjil sudah di data dulu dan daftar ini bisanya sudah bersama menu yang akan di sajikan dan juga waktu menakjilnya bersifat terencana dan sungguh membuatnya menunya semacam dan mereka bisa saja  pesan pada rumah makan dan makanan siap sajilah yang ada sekarang ada minumannya instan dan juga makanan instan yang mereka pesan dengan alasan praktis dan mudah di sajikan.

Anak sekarang  tentu tidak merasakan menu sego kucing ,teh sekantong plastik atau es teh, ketela godog dan mie bungkusa daun pisang   yang di buat ibu-ibu mereka dalam takilan itulah yang aku rindukan di ramadan tahun ini semua sudah terewat waktu karena sekarang emnu takjil lebih variatif dan mudah didapatkan tinggal telepon dan samapai dalam waktu seketika  itulah perbedaan menu takjil dan tetapi rindu takjil masa lalu adalah tetap rindu dan itulah yang aku simpan dalam hati ini sampai sekarang.

#masa kecil

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun