Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Di Balik Masker Presiden #02

20 Maret 2021   11:46 Diperbarui: 20 Maret 2021   11:51 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halaman 2. Propaganda lingkar istana

Alsayyid jumianto

[Cerita mie yang kemarin]

Tahun 2022 seakan membalikan semua fakta di negeri  para penyuka mie berlomba untuk membuat mie terbaik yang di sukai bapak presiden Joyomie dan para oposan  yang tidak menyukai mie seakan membalikan fakta bahwa mie mereka anggap tidak menyehatkan rakyat dan inilah yang menjadikan dinamika penduduk negeri ini.

"seharusnya pak presiden memecat ketua KSP (Kepala Staf pembuatan Mie Istana)karena memecah memanfaatkan kemelut dari partai jagung goreng" itulah yang lagi ramai di jagat media sosial dan juga youtube terkini semua karena berawal dari Molyo telo yang memanfaatkan perpecahan di partai jagungbakar tersebut bahkan seakan tidak bersalah malah jadi ketua umum hasilpecahan partai jagung bakar ini itulah mengapa istana dikait-kaitan dengan ulahnya Mulyo telo ini.

Istana ibarat tidak makan nangka ikut kena getahnya maka pembelaan dari para pembantu sang penyuka mie ini berapi-api dan hampir saja menjilat istana Bogora yang megah itu dan semua membantah keterlibatan istana mendukung ulyo telo dalam "mengakuisisi" partai jagung bakar yang pernah berjaya hampir empat kali memimpin negeri Puring gading

"itu atas nama individu pak Mulyo telo karena kasihan melihat partai kok untuk rebutan" kata menkopolkam Maafbukan tanggapan istana ini tidak di gubris oleh kalangan sosial media dan juga kalangan pebisnis media karena secuil isyu dari pak Joyomie sepertinya bisa menjadi seperiuk nasi buat para pebisnis media yang dulu mendukung setengah mati  jiwa dan raga untuk menempatkan kembali sang Joyo endo alias Joyomie ke tampuk presiden di Istana Bogora sedikit kecewa karena adanya "mata polisi" di setiap conten media membuat kesulitan mencari iklan karena ada  yang sedikit-sedikit lapor dan semua bukan sedikit bisa keranah hukum  itulah alasan para pemilik media ikut arus abu-abu menjadi "oposan" di balik isyu-isyu krusial di kalangan istana.

"kebenaran bisa jadi disalahkan, berita salah bisa jadi masuk bui " ngeri kata mas Warta pemilik salah satu media Tv terkemuka di Negeri Puring gading ini yang salah satu mata caranya di banned karena di sinyalir "ngrasani" sang penguasa saat ini.

"saya tegaskan kritik saya( kalau berani) saya kasih satu mangkok mie " kata sang presiden kala itu rupanya hanya sebuah tegukan es jeruk yang segar setelah makan mie waktu makan siang. Bila dikritik lansung di DM dan di proses di kantor polisi terdekat.

Kritikus memang enak apalagi bila di undang di media massa nasional baik offline amaupun online  disamarkan menjadi "nara sumber', "nara blogging" "nara kritikus" tetek bengek istilah inilah para kritikus formal dan resmi karena di undang sesuai kapasitas keilmuannya walau mengutak-atik semua ke borokan pemerintah tetap bisa tersenyum dan di jamin pasti tidak masuk bui.

Beda banget dengan "nara sosmed" bukan penghargaan apalagi sanjungan langsung saja di diresc massage dan bisa di ambil ke kantor polisi atas tuduhan "pencemaran nama baik" dan suruh menghapus komenter kritisnya di medsos dan bila mengulang akan di pidanan langsung sesuai surat pernyataan di kantor yang berwajib setempat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun