Analisis setelah Partai Demokrat ambyar, PKS?
:Alsayyid jumianto
Waktu membuktikan setelah PAN, Golkar, dan Gerinda akhirnya PD juga terkooptasi "dipaksakan" untuk kawin siri dengan pemerintah karena tidak cinta tetap dipaksa untuk menikah.
Waktu membuat semua harus tunduk pada aturan penguasa saat ini semua harus tunduk oposan, partai pendukung dan ormas harus tunduk demi keberlangsungan pemerintahan presiden J kedua kalinya adalah benar adanya.
Politik, mencari kuda tunggangan dan tumpangam syah-syah saja untuk langgengkan dan raih kursi 2024 kelak apalagi bila seseorang itu kader sebuah partai yang berjuang dari bawah dan itu wajib didukung.Â
Beda bila jadi "begal politik" walau bukan kader asak punya uang dan pengaruh (biasanya pion pemerintah dan pejabat aktif) biasa menggunakan faktor kedekatannya dengan istana untuk coba keberuntungan jadi ketua umum partai tertentu. Partai Golkar, partai PAN, dua contoh karena ketuanya pejabat pemerintah, dan bahkan sekarang partai Gerindapun sudah jadi keluarga besar penguasa saat ini.
Unggah ungguh yang dilanggar dan proses kaderisasi yang tidak mulus sepertinya menjadi faktor yang membuat sebagaian pengurus partai membuat KLB  dan mencari ketua umum  bsru diluar partai (dan pejabat lingkar istana) dan dana yang untuk hidupkan roda nasib partai karena kiranya harus sadar bahwa pengurus partai banyak yang tidak menghendaki faktor dinasty untuk pimpin partai tertentu ini sebagai contoh pergolakan di partai PAN dan golkar berhasil singkirkan dan tempatkan pemimpin dari luar partai yang memegang kuasa di partai mereka inilah yang terjadi saat ini di partai PD
Faktor dua D
Semua partai akhirnya harus gunakan faktor dua D ini faktor D pertama yakni faktor keDekatan dengan istana dan faktor kedua adalah Duit itulah yang membuat limbung partai-partai opurtunis sekarang di samping kaderisasi yang buruk dalam tubuh partai-partai sekarang dan kelak setelah partai Demokrat bisa jadi PKS yang akan di "susupi"kader tanpa kringat dan banyak uang seta Dekat istana!