Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Analisis Setelah Partai Demokrat Ambyar, PKS?

7 Maret 2021   11:10 Diperbarui: 7 Maret 2021   11:26 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Analisis setelah Partai Demokrat ambyar, PKS?

:Alsayyid jumianto

Waktu membuktikan setelah PAN, Golkar, dan Gerinda akhirnya PD juga terkooptasi "dipaksakan" untuk kawin siri dengan pemerintah karena tidak cinta tetap dipaksa untuk menikah.

Waktu membuat semua harus tunduk pada aturan penguasa saat ini semua harus tunduk oposan, partai pendukung dan ormas harus tunduk demi keberlangsungan pemerintahan presiden J kedua kalinya adalah benar adanya.

Politik, mencari kuda tunggangan dan tumpangam syah-syah saja untuk langgengkan dan raih kursi 2024 kelak apalagi bila seseorang itu kader sebuah partai yang berjuang dari bawah dan itu wajib didukung. 

Beda bila jadi "begal politik" walau bukan kader asak punya uang dan pengaruh (biasanya pion pemerintah dan pejabat aktif) biasa menggunakan faktor kedekatannya dengan istana untuk coba keberuntungan jadi ketua umum partai tertentu. Partai Golkar, partai PAN, dua contoh karena ketuanya pejabat pemerintah, dan bahkan sekarang partai Gerindapun sudah jadi keluarga besar penguasa saat ini.

Unggah ungguh yang dilanggar dan proses kaderisasi yang tidak mulus sepertinya menjadi faktor yang membuat sebagaian pengurus partai membuat KLB  dan mencari ketua umum  bsru diluar partai (dan pejabat lingkar istana) dan dana yang untuk hidupkan roda nasib partai karena kiranya harus sadar bahwa pengurus partai banyak yang tidak menghendaki faktor dinasty untuk pimpin partai tertentu ini sebagai contoh pergolakan di partai PAN dan golkar berhasil singkirkan dan tempatkan pemimpin dari luar partai yang memegang kuasa di partai mereka inilah yang terjadi saat ini di partai PD

Faktor dua D

Semua partai akhirnya harus gunakan faktor dua D ini faktor D pertama yakni faktor keDekatan dengan istana dan faktor kedua adalah Duit itulah yang membuat limbung partai-partai opurtunis sekarang di samping kaderisasi yang buruk dalam tubuh partai-partai sekarang dan kelak setelah partai Demokrat bisa jadi PKS yang akan di "susupi"kader tanpa kringat dan banyak uang seta Dekat istana!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun