Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Wujud

14 November 2020   09:39 Diperbarui: 14 November 2020   09:41 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sampai detik ini ada rasa traima yang membekas di dada ini

Ketika tetangga satu keluarga positif corona

Membekas dalam hati

Meujam rasa

Satu persatu dibawa ke rumah sakit

Satu persatu berguguran

Tanpa iringan doa dan takziah tetangga dan kerabat

Sepi

Hanya pemuka agama sedikit leluarga serta beberapa petugas gali kubur melepaskan kepergian mereka

Rumah besar ceria itu jadi sepi dan suram hampir sembilan bulan berlalu

Rindu dendam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun