Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tumbal [23] Anak Reformasi yang Mencari ke Mana Bapaknya

14 Oktober 2020   21:26 Diperbarui: 14 Oktober 2020   21:33 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"lihatlah yang demo kebanyakan anak muda, anak sma, anak smk yang entah mengapa mereka tidak takut aturan dan tidak takut virus corona mereka seakan beranai menumbalkan diri demi keyakinan 'berjuangan untuk rakyat " karena menurut mereka wakil mereka tidak mendengar atas nama suara rakyat" imbuhnya sedikit berapi-api

Waktu ternyata membuktikan

Kaum muda seakan di lenakan oleh  kenyataan di depan mata mereka tetapi sekarang semua sekan tidak ditutupi karena bangkitnya anak muda adalah sebuah konsekswensi  bahwa bangkitnya mereka sudah di bangkitkan sejarah.

Sejarah meyakinkan bahwa  anak lahir tanpa ahu bapaknya adalah kenyataan yang tidak terbantahan oleh kaum kekinian, kelahiran generasi muda reformasi yang kini seakan sudah ditasbihkan nasib bangsa ini ada di tangan anak muda.

Saatnya yang muda tampil di garis depan untuk membuak mata  orang-orang yang sudah tua inilah yang harus di kedepankan niat baik mereka mengkoreksi bukan hanya ikut-ikut demo tanpa tahu arti yang sebenarnya tentang demo apa yang mereka ikuti.

"waktu akan membuktikan kak" jawabku ringkas

"waktu yang akan membuat mereka sadar akan apa yang mereka buat kelak" jawab kakakku

Sang bathara kalla sekan meminta tumbal dari anak-anak muda adalah benar adanya mencari darah muda yang mau menjadi martir demi tegaknya deokrasi di negeri ini dan demi rakyat yang mereka perjuangkan nasibnya kelak.

Jadikanlah dirimu bukan karena orang tuamu semua harus bisa bekerja keras untuk mencari jalan lurus ini seperti aku dan kakakku yang entah sampai kapan tetap akan mencari dimana kakek dan nenek kami  atas peesan bapak di buku hariannya.

-----------------

Tumbal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun