Masalah waktu ternyata membuktikan siapa kawan dan juga siapa lawan, karena semua tidak jelas waktu itu kawan bisa jadi lawan dan bahkan lawanpun dijadikan teman demi apa demi keselamatan diri jela aku tidak ragu semua ini nyata adanya.
 Waktu membuktikan bahwa para algojo dan jagal-jagal *) sungguh bertindak lebih kejam dati aparat sendiri atas nama legalitas negara. Bahkan organisasi massa sipil dan organisasi atas nama apapun  itu dikerahkan untuk mengejar hidup atau mati mereka yang dianggap orang-orang kiri itulah mengapa banyak korban bentrok sipil ini atas kuasa dan militer saat itu
Aku tahu betapa bapakpun merasakan keadaan saat itu lebih membekas dan terasa dihatinya yang dalam
"Saling jegal dan jagal adalah realita" kata kakakku
"Semua ataa nama kebenaran tanpa peduli seseorang itu terlibat aktif atau hanya sekedar kena fitnah belaka" jawabku pada kakak. Waktu sekali lagi membuktikan bukan aku membuka luka lama tetapi sebuah tulisan adalah harus di buat demi sebuah pencerahan baru walau ada rasa  lain bila semua ini berhadapan pada fakta rasa dan masa lalu yang telah lama.
September semua memang bisa melow tidak hanya bapak tetapi orang-orang yang menjadi korban sama rasanya dengan bangsa ini yang selalu sedih bila mengenang tragedi ini setiap  tahunnya tetapi bapak selalu menutup nutupi semua ini semua dibuatnya biasa karena bapak melihat sendiri toko dan gudang tembakau orang tuanya dijarah rayah massa dan juga melihat sendiri pak lurah dan pak dukuh yang masih pakde juga pamanya ternyata juga diciduk dibawa truk hijau entah kemana tepat didepan matanya!
Haru huru hara ini membekas di coretan buku tulisnya sosok orang-orang yang dianggap kiri oleh pemerintah saat itu dibawa dan entah sampai mana sekarang
"Entah kapan waktu berpaling bukan aku mau ungkap pedihnya tetapi kebenaran yang bagaimana harus diperjuangkan" tulis bapak dibuku hariannya aku dan kakak cuma bisa betatap muka kaget tentang apa makna tulisan ini
-----
Tumbal
*)