Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Belajar lewat Dekrit 5 Juli 1959

6 Juli 2020   10:23 Diperbarui: 6 Juli 2020   10:28 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Belajar  lewat dekrit 5 juli 1959

Langkah besar yang di lakukan oleh Soekarno kembali ke UUD 1945. Sebuah keputusan juga untuk membubarkan konstitiate (MPR) kala itu sebuah keputusan yang sulit dan kontrovesi. Saya menulis dengan garis bawah kembali ke UUD 1945 itulah  tindakan visioner pemimpin sejati Itulah sebabnya nama besar bung Karno tidak bisa kita lupakan. 

Maju mangan istilah itulah yang pernah bapak dan ibu guru ku sewaktu saya sekolah dasar membuktikkan bahwa kepentingan tentang masalah undang-undang dasar kita sejak dulu selalu di persoalkan oleh golongan, partai atu sekelompok petulang politik tertentu adalah benar adanya.

Belajar dari dekrit

RUU HIP yang kontrovesial lepas dari polemik yang ada ternyta  RUU ini tidak mendengar usul dan pendapat dar rakyat yang  itulah  kesalahan fatal karena RUU ini berasal dari atas sehngga tidak menampung aspirasi rakyat kebanyakan dan terlepas dari kontroversi silang pendapat sebaiknya belajarlah sejarah bila ingin memutuskan sebuah keinginan yang  bahwa RUU tersbut di undangkan kepada masyarakat umum makan harus lebih teliti dan juga harus menampung aspirasi dari semua lembaga dan parpol dan anak bangsa lainya

Belajar sejarah

Intinya di tengah pandemi ini seyogyanya kita arif buatlah RUU yang urgen  dan hindari apa itu kegaduhan politik  yang imbasnya pada rakyat juga, tetap NKRI dan Pancasil a maka itulah kita harus belajar sejarah dari yang pernah ada bila memutuskan sesuatu harus demi rakyat  dan bangsa ini. Sekali belajar memutuskan tanpa kontrovesi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun