"apakah harus  mundur sampai pertengahan juni itu dik?" tanyaku lagi
"itupun dispensasi dari KUA mas dan pernikahan harus di laksanakan di kantor KUA atau kita menunggu september besok ? " jawab calon istriku lagi
Rencana habis lebaran kami akan menikah dan itu sudah menjadi rembugan keluarga besar kami dan hari baik itu adalah dua hari setelah lebaran tahun ini kesepakatan ini telah dibicarakan keluarga besar kami sejak Desember 2019 tetapi nasib kami berkata lain  semua rencana yang kami buat ternyata  buyar begitu saja.
Virus corona itu menyebakan rencan kami banyak yang tercancel serta banyak yang kami tunda termasuk aku harus bisa mudik sebelum penerapan PSBB di Jakarta tempatku mencari rejeki, serta calon istriku yang harus  pandai-pandai minta ijin kepada perusahaan tempat bekerjanya karena kami tidak sembarangan untuk ijin  apalgi mbolos kerja atau terpotong upah kami yang tidak seberapa ini.
"semua buyar mas kita harus patuhi protokol kesehatan yang telah di tetapkan oleh pemerintah kita harus patuh karena wabah ini" kata calon istriku lagi padaku
Cinta mempertemukan kami berdua di kala waktu yang tepat  dan janji mengikat dua hati semakin dekat danwalaupun harus tertatih karena wabah ini kami tetap akan melaksanakan janji hati  kami berdua ini.
Hilal telah nampak 1 syawal 1441 H sudah di ujung mata seakan menandakan bahwa kami akan segera mengikat janji yang telah kami sepakati bersama berdua menjadi suami istri yang di indungi agama dan syah secara norma negara.
Selamat idul fitri 1 syawal 1441 H mohon maaf lahir batin
* true story anak kakak iparku
Samber 2020 Hari 27, Samber THR
