Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Daun-daun Jati Berguguran Jadi Saksi-13-Kilas Balik Bagian Keempat

9 Juli 2019   07:58 Diperbarui: 9 Juli 2019   08:00 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerita yang kemarin

Daun-daun jati berguguran jadi saksi-13--kilas balik bagian keempat

Pagi telah datang

sang bagaskara bersinar
bangunkan bumi
getarkan degup jantung
alirkan darah di nadi-nadi kita

ini tentang arti
apakah perjuangan itu
apakah pengorbanan itu
apakah cinta itu

aku hendak mencari jawab
atau tidak sama sekali
karena selimut pagi ini
bisa menjawab mimpi-mimpi kita

872019digodean

Tin, Aku, Jen, serta adikku tak mungkin lepas dari lingkaran cinta ini seakan merayakan bumi pada matahari karena musim sudah berganti adalah benar buatku harus bersikap lebih baik lagi.
"keputusan adalah bulat tidak kotak ataupun lonjong" kataku mantap
"kembali ke desa kembali ke masa lalu mas" katamu kala itu.
"yang jelas aku mantap" sombongku penuh percaya diri juga.

Hamparan hijau yang membuat sejuk mata seakan bisa membuatku cuci mata sepagi ini walau aku rasakan ada yang salahkah dinegeri ini karena yang ku lihat banyak petani tua yang di sawah.
Tekun mereka memelihara tanaman padi mereka yang bagai permadani jamrud di katulistiwa adalah buah tangan mereka walau sayang beribu sayang di awal kemarau ini sungguh air adalah barang mahal buat mereka hari ini.

 Aku sadari sebuah hubungan juga harus ada pupuk sayang dan kasih Karena hidup adalah sebuah pilihan demikian juga cinta akan memilihkan apa yang kita mau kita kelak serta aku percaya akan tumbuh alami wakau godaan  semakin massif di kehidupan ini.

Cinta kadang tidak sebatas lepas dari harta dan tahta inilah yang aku takutkan karena harta bisa buat kita lupa apalagi cantik dan  moleknya tubuhmu seakan bisa lupakan bumi seiisinya sebagaian yang aku takutkan ada dan sudah nyata ketika Tin mendapat harta berlimpah dari pabrik kecap  ayahnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun