Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Daun-daun jati berguguran jadi saksi (0)

24 Juni 2019   23:41 Diperbarui: 24 Juni 2019   23:56 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Daun-daun jati berguguran jadi saksi
Hidup di pegunungan yang indah ini sejuk hijau tak terlupakan diujung kemarau ini seakan semua berubah hijaunya daun jati menjadi kering memerah dan jatuh berterbangan sebagai tanda kuasaNya adalah sangat membuat hati pilu juga sesuatu yang mengasyikkan apalagi dinginnya suasana malam membuat hati ini selalu terkenang masa lalu yang pahit indah dan selalu selalu membekas di Hati.
Aku selalu ikutkan perasaan ini yamg seakan terbuka lagi apalagi bulan syawal ini seakan membuka lagi kisah kasihku tentang cinta ini padamu.
Dada ini selalu betdegub keras bila mendengar namamu disebutkan serasa pilu walau aku tahu ini sebuah takdir yang entah  aku tidak sadari takdir cintaku padamu.
"jangan pernah memuji kecantikan orang lain di mukaku mas"kata-katamu yang membuatku berjarak pada setiap wanita yang sudah karib dan kolegaku.
"tidak, apakah ini yang namanya cemburu sayangku?" tsnyaku lagi.
"aku juga tidak mau kamu lirak lirik teman cewekku mas"tegasnya padaku.
"kenapa?" tanyaku balik
"mas mau aku ganjen pada teman priamu?" jawaban yang buatku sadar atas semua ini.

Daun-daun jati berguguran jadi saksi

bukan masalah harta
ini hati
bukan rasa yang telah hilang
tumbuhkan asa
matikan rasa

Bukan tentang pertobatan
tetapi
apakah harus juga aku patuh padamu
tentang hati ini
harusnya tidak akan pernah berpaling lagi.
"tin aku masih sayang padamu"
kamu diam diantara guguran daun-daun jati diujung kemarau ini
Anginya nenyibak jilbabmu
debar jantungku terkesiap
syarat perjalanan waktu ini

yogya25 juni 2019

"jangan berharap mas jadi pohon-pohon jati itu"katamu sendu
"kenapa sayangku?" balik ku bertanya padamu.
"mengeringksn diri betguguran daunya karena musim kemarau dan seakan mati untuk hidup kembali?" Aku tidak bisa berkata-kara ini tentang filsafat alam dan semua ikut kidratNya adalah nyata!.
Tin adalah pelabuhan cinta terakhirku sedangkan jeni adalah cinta pertamaku selalu kamu cemburu ketika semua kembali ke syawal berkumpul bersama keluarga kami.
Semua tidak ku sangka apalagi Jeni sekarang adalah adik iparku karena menikah dengan adik kandungku.
"aku tetap jadi bagian keluargamu mas karena aku berlabuh di hati adikmu " Jeni sengaja atau ini nasib adikku yang jatuh cinta padanya tahu kalau dulu kekasihku.
Pangkal inilah yang membuat Tin selalu cemburu padaku.
"ini trntang rasa mas...di dada hati ini"kata itu selalu ada saat kami pulang kampung.

pemain : Aku, Tin, Jeni, adikku
genre novel drama fiksi kekinian

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun