* Belajar dari kelemahan mereka
Semua ibarat nasi sudah menjadi bubur, semua dengan tragisnya banyak korban nyawa yang bergelimpangan  belajar dari tragedi Nice di Prancis dan tragedi di IBu kota Irak serta Afganistan, maka saya mendapat kelemahan tersetruktur dari berbagi intel khusunya bisa belajar dari eropa yang mengapa lebih mudah di kerjaiin"gerilyawan" ISIS dan mengapa mereka cenderung kaget dan tidak siap kelihatanya, ini juga sebagai bahan pelajaran bagi kita mengapa ada lolosnya aksi teror individu di mapolres Solo  kenyataan" perjuagan teroris " menuju apa yang  dinamakan perang kota dan inilah yang mengkawatirkan kita"gerilaya kota" lebih membuat korban banyak dari pada gerilaya ala Santosa Alm, di Pos yang di gunung-gunung, apalagi lihatlah penyerangan di Ibu kota Jakarta yang dulu inilah nampaknya serangan dan perlawanan mereka menuju kota benar adanya.
Ada beberapa kelemahan ISIS dan inilah  yang dapat di cari dari apa yang dinamakan mereka "perang ideologi" dan inilah kelemahan dari intel eropa  :
1. Mereka tidak bisa masuk dalam link ISIS
2. Â mereka lengah
3. mereka tidak tahu siaa kawan dan musuh mereka
4. hanya mengandalkan teknologi mereka yang canggih
5. mengabaikan apa yang dinamakan "sosialisme aproch"
6. hanya mengandalkan intiusi danÂ
7. tidak cerdasnya mereka dalam menyikapi keadaan
8. belum paham perang gerilya ala ISIS
9. abai terhadap kemungkinan terburuk dari negeri mereka
Kelemahan mereka ternyata benara dan tidak sehabat film-film agen khusus mereka benar tetapi kita bisa belajr dari pengalaman bobolnya pendekatan dan dinas rahasia mereka yang  keok menghadapi ISIS bisa menjadi pelajaran berharga bagi kita!
Belajar dari kelemahan intel barat inilah maka seyogyanya kita bersatu dalam menumpas dan menekan paham radikal yang merorong Pancasila dan UUD 1945 harus bisa cegah dan mereka yang terlanjur pernah ikut gerakan radikal coba kita kembalikan pada paham Pancasila dengan benar