Mohon tunggu...
Fika Afriyani
Fika Afriyani Mohon Tunggu... Freelancer - Asisten Peneliti

Ruang latihan menulis

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tentang Sarri...

17 Juni 2019   13:45 Diperbarui: 17 Juni 2019   13:53 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Maurizio Sarri resmi sebagai pelatih Juventus (Sumber: Juventus FC)

Sebelum memulai tulisan ini, saya sampaikan bahwa tulisan ini adalah opini yang bersifat subjektif, dari sudut pandang saya sebagai juventini. Namun saya ingin berbagi dengan pembaca lainnya yang bisa jadi berbeda pendapat atau sama dengan saya. 

First of all, welcome to the club, Sir..

Meskipun sudah bukan kejutan lagi tentunya berita kedatangan beliau ke Turin meninggalkan London. Kabar mengenai kedatangannya sudah ramai diberitakan setelah klub ditinggalkan sang mantan pelatih, Max Allegri. Beberapa nama yang diisukan menjadi allenatore kami antara lain Simone Inzaghi, Mauricio Pochettino, Jurgen Klopp, dan yang paling santer menjadi saingan Sarri adalah Pep Guardiola serta sang mantan yang juga pernah melatih Chelsea, Antonio Conte. Perihal Conte, pastinya sebagian besar bianconeri merasa 'sedikit' baper mendapatkan fakta bahwa beliau lebih memilih Milan biru. Pro dan kontra mewarnai suasana kekosongan bangku pelatih, bahkan beberapa rumor soal jual beli pemain juga menjadi bumbu penyedap berita. 

Beberapa hari menjelang pengumuman masih saja panas berita bahwa Pep yang akan menjadi pelatih, bahkan para mantan pemain, pemain dan pengamat tidak kalah memberikan pendapatnya mengenai kemungkinan besar Sarri atau Pep. Saya pribadi tidak terlalu mengenal karakter mereka berdua karena jarang memerhatikan klub lain. Tentu saja Pep jauh lebih popular di telinga saya daripada Sarri, namun ada hal yang tidak dapat saya sampaikan mengapa saya tidak condong ke Pep untuk menjadi pelatih. Bukan soal keahlian tentunya, siapa pula yang meragukan kemampuan Mr. Pep sebagai pelatih. 

Well, sebagai kandidat terkuat pengganti posisi Max Allegri, Sarri mengejutkan banyak orang (termasuk saya) ketika Chelsea memenangkan Europe League kemarin. Seakan membuktikan dirinya bahwa dia mampu membawa tim nya menjadi juara dan layak menjadi pelatih klub besar. 

Akhirnya Minggu 16 Juni 2019 WIB, klub kesayangan mengumumkan resminya pengangkatan beliau sebagai pelatih hingga 30 Juni 2022. Bagaikan perempuan yang merasa lega setelah diberi kepastian oleh pasangannya, saya pun merasa lega karena akhirnya kabar simpang siur telah usai. Kekurangan dan  kelebihan seorang Sarri sebagai pelatih, saya yakin klub sudah mempersiapkan tim operasional untuk membantu beliau.

Sebagai fans, saya hanya berkewajiban mendukung apapun yang menjadi pilihan klub, meskipun satu hal yang cukup merisaukan yaitu kabar pertukaran salah satu pemain unggulan Paulo Dybala dengan Mauro Icardi apabila Sarri datang. Besar harapan saya semoga Mr. Sarri tidak akan menukar Dybala dengan suami Ibu Wanda tersebut. Bahkan harapan untuk membawa Higuain kembali bersinar di Allianz Stadium juga masih terbesit.

Namun balik lagi, apapun keputusan mereka tentunya saya hanya bisa mendukung dan mendoakan yang terbaik. Bila semua orang meragukan Sarri akan membawa Scudetto musim depan, semoga harapan untuk membawa Piala Champion terbuka lebar. Saya sendiri tidak mau meragukan kemampuan siapa pun yang menjadi bagian dari tim saya, menang atau kalah mudah-mudahan mental untuk selalu jadi pemenang tetap terjaga dalam semua pihak di Juventus.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun