Ah, sudah lah, masih ada malam berikutnya. Aku mencoba menyabarkan batin. Menenangkan hati. Batu yang keras bisa pecah bukan karena pukulan pertama atau pukulan terakhir, tetapi karena akumalasi pukulan. Jadi ini cuma masalah akumulasi. Urusan membesarkan hati sendiri, aku percaya bahwa aku jagonya.
Dengan isapan lantang, ku terobos angin malam menuju pulang.
Dengan dada dan hati lapang, ku harap ada pertemuan yang akan datang.
Sekalipun tanpa bulan atau bintang, demi cinta, aku akan tetap bertandang.
Â
***
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!