Mohon tunggu...
Aloysia Bwariat
Aloysia Bwariat Mohon Tunggu... Guru - #iTeach

Hogwarts wasn't hiring, so i teach muggles instead

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Taksonomi Bloom di Dalam Kelas

19 Oktober 2021   23:00 Diperbarui: 19 Oktober 2021   23:17 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Benjamin Bloom adalah seorang psikolog pendidikan Amerika yang berfokus pada penguasaan pembelajaran, ide-idenya berkembang menjadi apa yang dikenal sebagai Taksonomi Bloom.

Taksonomi Bloom adalah hierarki tujuan pembelajaran. Tujuan awalnya adalah untuk memberi para pendidik bahasa yang sama untuk berbicara tentang desain dan penilaian dalam kurikulum.

Taksonomi Bloom terdiri dari tiga domain yang mencerminkan jenis pembelajaran yang kita semua lakukan. Setiap domain memiliki tingkat pembelajaran yang berbeda, diurutkan dari yang paling sederhana hingga yang paling kompleks dan terkait dengan kata kerja tindakan yang relevan.

  • Domain kognitif : berpikir dan mengalami
  • Domain afektif : emosi dan perasaan
  • Domain psikomotor : praktis dan fisik

Domain Kognitif

Domain kognitif adalah semua tentang pengetahuan dan keterampilan siswa. Saat siswa naik level kognitif, keterampilan berpikir menjadi lebih tinggi.

Sejak 1956, Bloom dan tim penelitinya memiliki beberapa kritik terhadap model aslinya. Kemajuan dalam psikologi kognitif mendorong Lorin Anderson dan David Krathwohl untuk menerbitkan versi baru dari domain kognitif pada tahun 2001.

Jadi mari kita lihat level dan kata kerja tindakan lebih detail.

  1. Mengingat : mengingat fakta dan konsep dasar
  2. Memahami : menjelaskan ide dan konsep
  3. Menerapkan : menggunakan informasi dalam situasi baru
  4. Menganalisis : membuat hubungan antar ide
  5. Mengevaluasi : membenarkan keputusan
  6. Menciptakan : menghasilkan karya baru

Saat menyusun rencana pelajaran matematika, perlu dicatat bahwa sering kali perlu 'menerapkan' sebelum memperkenalkan konsep baru (mengingat, memahami) sehingga konteks dunia nyata didahulukan, dan teori di urutan kedua.

Seperti contoh, saat mengajarkan volume dalam liter, guru mungkin ingin memperkenalkan volume benda nyata sebelum memperkenalkan teori volume. Dengan melakukan ini, guru mendorong siswa untuk memperoleh pembelajaran baru mereka dalam konteks sehari-hari.

Domain Afektif

Jika domain kognitif berfokus pada pikiran, maka domain afektif adalah semua tentang emosi. Belajar dalam domain afektif menggambarkan cara orang bereaksi secara emosional dan kemampuan mereka untuk merasakan penderitaan atau kegembiraan orang lain. Ini semua tentang kesadaran dan pertumbuhan sikap, emosi dan perasaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun