Mohon tunggu...
Aloisius Johnsis
Aloisius Johnsis Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis yang mengubah rasa menjadi cerita.

Manusia yang senang bercerita, setia untuk menghidupi keyakinannya dan berusaha keras untuk mewujudkan impiannya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Bogor, Hujan, dan Rintik Rindunya

19 Oktober 2019   14:14 Diperbarui: 19 Oktober 2019   17:25 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: https://unsplash.com

"Bukannya hidup memang begitu? Akan selalu ada masalah kan?"

"Kadang kita juga sudah berencana dengan matang, tetapi semuanya berantakan karena hal-hal yang tiba-tiba saja muncul, yang bahkan tak terpikirkan sebelumnya."

"Kamu kenapa Wilson, apakah sedang ada masalah? Cerita ayo, jangan dipendam sendiri."

"Aku mau putus."

"Hah? Maksudmu?"

"Iya, aku mau hubungan kita selesai."

"Kenapa? kita kan tidak ada masalah apapun," air mata Jessica mulai menetes.

"Ya, pokoknya aku mau kita putus, titik. Ga semua hal di dunia ini harus kamu tahu penjelasannya kan."

Jessica tidak bisa berkata-kata lagi, ia sedih sekaligus bingung, apa yang terjadi dengan Wilson. Kenapa semendadak ini memutuskan hubungan yang sebenarnya tidak ada masalah apapun. Pagi itu di Ranu Kumbolo yang sepi Jessica ingin sekali teriak dan marah, tetapi alih-alih mengganggu orang lain, ia hanya bisa meneteskan air mata dalam diam. Efek magis danau Ranu Kumbolo seakan-akan sirna dalam sekejap.

Mentari yang terbit seakan tidak ada artinya lagi. Hati Jessica hancur berkeping-keping mendengar Wilson yang memutuskan hubungannya tanpa alasan yang jelas.

Karena tidak ingin memperburuk pendakian, Jessica berpura-pura tidak ada apa-apa, yang berubah hanya Wilson yang sering mendiamkannya, seakan-akan menjadi dua orang yang tidak saling mengenal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun