Salah satu masalah dalam pengasuhan anak yang sering dialami orang tua adalah kekeliruan dalam menerapkan pola asuh. Diantaranya terlalu menurutui apa maunya dan tidak konsekuen dengan peraturan yang telah dibuat.
Mengasuh anak atau mengarahkan tingakan laku anak, pengarahan tingkah laku dilakukan sejak sedini mungkin tidak ada batasan usia untuk mengarahkan anak kepada kebaikan. Misalnya, ketika anak usia 8 bulan sudah tumbuh gigi, dan diusia 18 bulan anak masih minum ASI, nah ketika anak minum asi anak biasanya memainkan giginya, sang ibu jangan marah. Â
Arahkan perhatian si anak, Caranya tarik anaknya pelan-pelan dengan bilang sayang mau minum ASI atau mau mainan gigi, oke anak yang baik kalau mau minum harus yang baik. Meskipun anak belum bisa faham sepenuhnya apa yang dikatakan ibunya tapi kita sudah mengarahkan. Ketika mengarahkan itu harus benar, harus baik, dan harus menyenangka
Dengan kasih sayang, tidak ada pukulan, dan memperhatikan perasaan, itu arahan yang baik untuk orang tua. Sebagai orang tua membentuk kebiasaan dan meninggalkan kenangan. Kalau anak tidak diarahkan mulai dini orang tualah yang akan menanggung resikonya, apa resikonya? Yah bisa jadi anak akan bandel, tidak menghormati orang lain, suka berteriak-teriak.Â
Nah itu bisa menimbulkan orang tua malu. Dan resiko terburuknya ketika anak sudah dewasa, anak tidak punya tanggung jawab pribadi, tidauk tau bagaimana menempatkan diri, bagaimana dia berinteraksi dengan orang lain. Anak-anak yang tidak punya batasan atau arahan yang jelas akan selalu cemas, pengarahan atau batasan yang jelas itu menunjukkan cinta kasih sayang orang tua kepada anak. Kalau sayang dengan anak anda arahkan anak anda dengan bentuk kebiasaan-kebiasaan yang baik dan tinggalkan kenangan.
Jangan mendisiplinkan anak dengan keras, hukuman terlalu berat, kata-kata terlalu tajam sehingga menimbulkan anak yang perilakunya kurang baik. memang terbentuk perilakunya, tapi perasaan atau hatinya jadi  kurang baik.