Mohon tunggu...
Taufik Al Mubarak
Taufik Al Mubarak Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Tukang Nongkrong

Taufik Al Mubarak, blogger yang tak kunjung pensiun. Mengelola blog https://pingkom.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Dianggap Bukan WNI Saat Berkunjung ke Candi Borobudur

8 Juni 2023   11:34 Diperbarui: 8 Juni 2023   11:39 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aku di Candi Borobudur/Dok Pribadi

Setelah tiga hari di Yogyakarta, akhirnya seorang kawan memberi saran agar Aku pergi ke Candi Borobudur. "Kasihan banget, Fik. Sudah ke Jogja tapi tidak ke Borobudur," katanya. 

Menurutnya, meski komplek candi Buddha itu berada di Kabupaten Magelang, tapi orang-orang mengenalnya sebagai salah satu destinasi wisata yang ada di Yogyakarta. Dan, ketika aku ke Borobudur petugas cewek di sana mengira aku bukan WNI. Kok, bisa?

Aku sempat melihat di papan informasi di kawasan Jalan Malioboro, Yogyakarta. Di sana ada keterangan tentang destinasi wisata di Yogyakarta, dan salah satunya adalah Candi Borobudur. Secara geografis, keberadaan salah satu dari tujuh keajaiban dunia itu memang berada di Provinsi Jawa Tengah, tapi letaknya di kabupaten yang berbatasan langsung dengan provinsi DIY.

Setelah mendapatkan informasi terkait rute terdekat ke Borobudur, Aku pun mulai menyusun rencana. Mulai dari check-out dari homestay tempat Aku menginap, perkiraan durasi waktu ke sana dan jenis transportasi yang bakal Aku gunakan. Soalnya, semua pakaian kotor sudah Aku titipkan di penginapan buat berjaga-jaga jika pukul 12.00 Aku belum tiba di Yogyakarta, sesuai dengan batas waktu check-out. Aku sudah tidak berencana menambah masa tinggal di Yogyakarta.

Rupanya, semua rencana yang sudah disusun itu berantakan. Aku baru keluar dari homestay pukul 09.12 dan memilih sarapan di tempat biasa. Setelah sarapan, Aku memesan gojek ke Terminal Jombor. Menurut informasi, ada dua layanan bus yang melewati rute Jogja-Borobudur. Rupanya, menurut beberapa orang yang Aku temui di sana, kedua bus itu tidak berangkat. Alhasil, aku naik bus rute Jogja-Magelang.

Rute bus tersebut tidak langsung ke Borobudur, hanya melewati perempatan menuju Borobudur. Sang kernet bus berjanji akan menurunkan Aku di persimpangan jalan menuju candi, Persimpangan Blondo. Dan ia menepati janjinya. Bahkan dia memberi informasi yang cukup berharga terkait angkutan dan rute jalan. Katanya, dari simpang Blondo, Aku harus naik angkutan berwarna biru-merah yang ada tulisan Borobudur. 

Angkutan itu berhenti di terminal Borobudur. "Dari terminal, kamu hanya perlu berjalan kaki sekitar lima menit untuk tiba di candi," katanya. Dia tidak menyarankanku untuk menggunakan jasa ojek. "Dekat ke candi." 

Dibayar Ongkos Angkutan oleh Biksu asal Thailand

Oh ya, sebelum melanjutkan cerita perjalanan ke Borobudur, aku mau jelaskan bahwa di bus yang aku tumpangi sebelumnya terdapat satu penumpang lagi yang juga hendak berkunjung ke Candi Borobudur. Hal ini aku ketahui saat kernet menjelaskan tentang rute dan cara aku mencapai candi. "Itu (biksu) juga mau ke Borobudur," katanya, dan kemudian berlalu. Aku tidak tahu apakah dia termasuk dari rombongan biksu Thudong asal Thailand yang berjalan kaki ke Candi Borobudur.

Aku sempat panik ketika bus yang aku tumpangi melewati persimpangan menuju ke candi. Kernet yang duduk tidak jauh dari tempatku duduk seperti mengerti kegelisahanku dan bilang bahwa kami akan diturunkan di persimpangan satu lagi. "Nanti bus berhenti di Simpang Blondo," jelasnya. "Bus nggak boleh berhenti di sana." Ia menunjuk ke persimpangan yang telah lewat sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun