Mohon tunggu...
Kang Mizan
Kang Mizan Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan Peneliti Utama Kementerian Keuangan R.I. email: kangmizan53@gmail.com

Pensiunan Peneliti Utama Kementerian Keuangan R.I.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Antusiasme dan Kegalauan Kompasianer atas Genjrengan Pilpres 2024

1 Oktober 2022   15:08 Diperbarui: 2 Oktober 2022   16:19 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perhatian publik atas gonjang ganjing calon potensial presiden/wakil presiden 2024 tetap tinggi. Wajarlah jika artikel dengan konten seperti Ini selalu tayang di berbagai media elektronik termasuk media News dan berbagai sosial media.

Hal yang demikian juga hadir di platform sosial media Kompasiana. Kompasianer tidak henti-hentinya tayang artikel dengan konten calon potensial presiden/wakil presiden 2024. Sepanjang bulan September ini saja, hingga 30 September, ada sekitar 30 artikel termaksud; secara rerata satu artikel satu hari.

Apresiasi. Ini perlu kita apresiasi bersama sebab pasangan calon presiden/wakil presiden terpilih akan menentukan nasib bangsa ini untuk periode 2024 -- 2029.  Seberapa cepat pemulihan daya beli masyarakat, seberapa besar penciptaan lapangan kerja baru, seberapa baik pengendalian utang negara dan BUMN, juga terkait dengan keberhasilan mengendalikan gejolak di Papua, dan seterusnya dan seterusnya. Intinya, nasib kita bersama kita titipkan pada pasangan calon terpilih termaksud.

Kembali ke artikel Kompasianer dan kalau kita cermati ada dua jenis konten yang hadir disini. Jenis yang pertama adalah analisis tentang siapa saja calon potensial Capres/Cawapres termaksud. Sekilas, yang paling banyak diunggulkan adalah Anies Baswedan, disusul oleh Prabowo Subianto, Puan Maharani, Ganjar Pranowo, Sandiaga Uno, Muhaimin Iskandar, AHY, dan Airlangga Hartarto. Tidak ada yang menjagokan Ridwan Kamil, Gatot Nurmantyo, dan Rizal Ramli. Penulis sendiri menjagokan sosok yang berjiwa pahlawan seperti Faisal Basri dan Rocky Gerung. Menurut penulis, presiden itu harus sosok yang berjiwa pahlawan dan negarawan.

Sedangkan jenis kedua adalah unsur unpredictable tentang akankah para calon potensial termaksud dapat melaju menjadi Capres/Cawapres. Only god knows itu kira-kira jawaban beberapa penulis di platform komen/diskusi Kompasiana.

Memang sejauh ini belum ada pernyataan resmi dari Parpol atau gabungan Parpol tentang Pasangan Calon yang akan mereka usung. Kalau kita kita lihat persyaratan ambang batas minimal (presidential threshold) yang sebesar 20 persen perolehan kursi DPR, maka hanya PDIP memenuhi syarat untuk mengajukan Pasangan Calon Presiden/Wakil Presiden tanpa perlu berkoalisi dengan Parpol yang lain. Sedangkan masing-masing  Gerindra dan Golkar perlu berkoalisi dengan satu Parpol yang lain kecuali dengan PPP. Selebihnya, Nasdem,  PKB, Demokrat, PKS, PAN, dan PPP, masing-masing perlu membentuk koalisi tiga partai untuk memenuhi persyaratan presidential threshold itu. Distribusi perolehan kursi DPR 2019 disajikan pada Tabel 1 dibawah ini.

Tabel 1. Distribusi Perolehan Kursi DPR pada Pileg 2019

1. PDIP, 128 kursi, 22 persen

2. Golkar, 85 kursi, 14 persen

3. Gerindra, 78 kursi, 13 persen

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun