Mohon tunggu...
Kang Mizan
Kang Mizan Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan Peneliti Utama Kementerian Keuangan R.I. email: kangmizan53@gmail.com

Pensiunan Peneliti Utama Kementerian Keuangan R.I.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Indonesia Maju ala Trump, Komoditas ini Berpotensi Terdampak

1 Maret 2020   19:48 Diperbarui: 2 Maret 2020   17:20 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden AS Donald Trump dan Presiden RI, Joko Widodo berbincang saat bertemu di sela-sela KTT G20 di Hamburg, Jerman, (8/7). Sejumlah pemimpin negara berkumpul dalam KTT G20 pada 7-8 Juli 2017. . (AP Photo/Evan Vucci)

Jarang yang tidak mendengar bahwa Indonesia sudah mendapat "penghargaan" dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Presiden negara Paman Sam yang viral dengan narasi American First ini sudah "mengangkat" derajat Indonesia dari negara berkembang menjadi negara maju.

Ironisnya, penulis belum pernah mendengar ada yang pernah merasa tersanjung dengan gebrakan sosok ini yang tahun lalu tersandung kasus hukum sex berbayar illegal. Sebaliknya suara kecemasan terdengar sangat riuh. 

Mereka umumnya mencemaskan promosi menjadi negara maju ini bermuara pada pengenaan tarif bea masuk impor yang lebih tinggi atas barang-barang ekspor Indonesia ke negara American Trade First ini. 

Kecemasan ini sangat beralasan sebab defisit neraca perdagangan Presiden Trump yang sebelumnya merupakan pengusaha hotel dan kasino yang super kaya ini masih cukup tinggi walaupun sudah menaikkan tarif gila-gilaan atas berbagai barang impor dari Tiongkok. 

Total defisit neraca perdagangan negara asal ayam goreng cepat saji KFC ini untuk seluruh tahun 2019 masih bertengger pada angka US$$616.8 miliar. 

Defisit neraca perdagangan negara Trump, yang akan maju kembali dalam Pilpres November 2020 yang akan datang, dengan Indonesia untuk nilai kumulatif tahun 2019 adalah US$12,4 miliar. Hanya sebesar 2.02 persen. 

Walaupun demikian, tidak tertutup kemungkinan Trump akan berupaya menciptakan kegemilangan sejarah ekonomi Amerika Serikat yang belum pernah terjadi sebelumnya. 

Jika berhasil, minimal mencapai defisit neraca perdagangan terkecil sepanjang sejarah Amerika Serikat terkini, Ini merupakan political appeals yang sangat besar bagi Trump menjelang Pilpres November 2020 yang akan datang.

Konsekuensinya, Trump tetap akan mengenakan tarif bea masuk impor yang tinggi atas barang-barang ekspor Indonesia ke Amerika Serikat. 

Nilainya akan menjadi besar dan significant jika Trump juga melakukan hal yang sama untuk seluruh 25 negara berkembang termasuk Indonesia yang didongkraknya menjadi negara "maju."

9 Komoditas Berpotensi Terdampak 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun