Tersaji hanya waktu survei, jumlah sampel (responden), dan margin of error. Informasi ini jelas tidak berbicara banyak tentang kualitas dan/atau kredibilitas survei yang dilakukan itu.Â
Sebelum lebih jauh membahas metodologi survei yang dilakukan oleh Indo Barometer ini, mungkin kita lihat dulu cacat bawaan atau sisi-sisi rawan dari suatu survei.Â
Sisi-sisi rawan suatu survei bukan yang dilakukan oleh Indo Barometer saja tetapi dilakukan oleh siapa saja, pribadi atau pun institusi survei, adalah sebagai berikut.
Pertama.Â
Responden menjawab hanya untuk sekadar menyenangkan pewawancara atau enumerator. Misal, jika dalam persepsinya pewawancara berorientasi Pro Jokowi, maka jawabannya cenderung mengarah ke jawaban-jawaban dan/atau narasi-narasi yang Pro Jokowi. Sebaliknya berlaku hal yang sama.
Kedua.
Adanya konflik kepentingan. Responden yang saat ini bekerja dan/atau berafiliasi dengan pemerintah termasuk berafiliasi dengan BUMN cenderung memberikan jawaban yang Pro kinerja Jokowi - Ma'ruf Amin. Sebaliknya berlaku hal yang sama.
Ketiga.
Responden sebetulnya lupa akan hal-hal yang terkait dengan pertanyaan responden atau pertanyaan dalam daftar kuesioner. Jawaban yang diberikan dengan demikian hanya asal menjawab saja. Ia tidak begitu peduli apa benar atau salah jawaban yang diberikan itu.
Kita tidak memiliki informasi bagaimana Indo Barometer mengendalikan tiga isu rawan tersebut diatas pada survei kinerja Jokowi saat ini.
Margin of Error