Mohon tunggu...
Kang Mizan
Kang Mizan Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan Peneliti Utama Kementerian Keuangan R.I. email: kangmizan53@gmail.com

Pensiunan Peneliti Utama Kementerian Keuangan R.I.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Jokowi Ditampar, Presiden Dipilih MPR Selangkah Lagi

3 Desember 2019   11:42 Diperbarui: 3 Desember 2019   21:41 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola Panas Amandemen UUD45

Jarang melihat Jokowi marah dan itu benar-benar terjadi dalam menanggapi narasi Jokowi Tiga Periode. Yang mengusulkan itu bukan saja menampar muka saya tetapi juga berniat menjerumuskan saya, demikian disampaikan oleh Beliau dalam konferensi pers 2 November kemarin. Kutipan pernyataan Pak Jokowi itu seperti yang dikutip oleh Kompas.com, adalah sebagai berikut.

"Kalau ada yang usulkan itu, ada tiga (motif) menurut saya, ingin menampar muka saya, ingin cari muka, atau ingin menjerumuskan. Itu saja,"

Dengan demikian jelas sekali bahwa Jokowi menolak keras narasi Presiden Tiga Periode itu. Selain itu, penulis juga ingat bahwa Presiden Jokowi pernah menyampaikan penolakannya atas wacana Presiden dipilih MPR, beberapa waktu yang lalu. 

Pertanyaannya sekarang adalah apakah pernyataan resmi dalam konferensi pers Jokowi tersebut dapat menghentikan dan mendinginkan bola panas Termaksud?

Rasanya tidak. Jokowi bukan almarhum Pak Harto yang otomatis membuat siapapun segera berhenti jika belum mendapat "petunjuk"dan "restu"Beliau. Jokowi bukan Ketum Parpol dan Jokowi tidak memiliki kekuatan politik. Beliau memiliki daya kompromi politik yang sangat tinggi.

Bagaimana dengan Menhan Prabowo Subianto? Maksudnya apakah bola panas itu akan stop menggelinding jika Beliau secara terbuka menyatakan No Tiga Periode dan No Pemilihan MPR?

Surprise. Ini akan menjadi kejutan yang sangat luar biasa. Masyarakat akan sangat terkejut jika pernyataan itu benar-benar terjadi sebab narasi publik adalah Presiden Harga Mati Prabowo. Empat kali kalah satu kali menang itu artinya menang bagi Ketum Partai Gerindra ini, kira-kira begitu yang ada di mind set banyak orang termasuk di mind set penulis sendiri. Publik akan surprise sebab peluang putra Prof Soemitro ini untuk sukses pada fifth trial sangat besar jika presiden kembali dipilih oleh MPR tetapi sekarang secara terbuka Anti Amandemen itu.

Namun, jika hal yang hampir mustahil tersebut benar-benara terjadi, yaitu Pak Prabowo secara tegas menyatakan No Tiga Periode dan No Pemilihan MPR, penulis yakin gelindingan bola panas itu melemah dan mendingin. Tetapi, itu hanya untuk sementara dan segera akan berpusing kembali dan mungkin lebih kencang.

Masih ada Puan Maharani. Ketua DPR periode 2019 - 2024 ini dijagoi oleh kader dan simpatisan PDIP untuk berlaga di Pemilu 2024 walaupun mungkin hanya sebatas Wapres. Mengingat bahwa sangat tinggi peluang putri Bu Mega ini untuk memenangkan Pemilu 2024 jika Presiden/Wakil Presiden kembali dipilih MPR, para pendukung Puan akan terus menggoreng wacana amandemen UDD45.

Lipstick amandemen itu memang menghidupkan kembali GBHN. Yardsticknya, yang sudah pasti, adalah Presiden dipilih oleh MPR.

Ke depan, panggung politik Indonesia akan sangat berisik. Pros dan Kons akan mengalir dengan kencangnya. Pros dan Kons terjadi baik di internal Parpol sendiri maupun di luar Parpol. Panggung demokrasi jalanan akan menjadi pemandangan umum. Potensi mahasiswa dan/atau BEM Indonesia kembali turun ke jalan cukup besar. Jika ada yang mensponsori, pelajar juga berpotensi untuk kembali turun ke jalan. Demo berjilid-jilid seperti tahun 2017 - 2018 tinggal selangkah lagi. 

Para politisi dan akademisi segera meramaikan bursa Amandemen UUD 45   di berbagai acara talkshow Tv. Tak henti-hentinya Kompasianer akan tayang artikel dengan tema amandemen UUD45. 

Isu ini juga tentunya akan menjadi komoditas politik utama Parpol baru seperti Gelora Fahri Hamzah. Penulis juga yakin akan ada Parpol baru yang mengusung tema penolakan presiden dipilih MPR.

Namun, intuisi penulis, Presiden Dipilih MPR akan menjadi kenyataan, jika tidak ada gerakan-gerakan penolakan yang ekstra spektakuler.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun