Mohon tunggu...
Kang Mizan
Kang Mizan Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan Peneliti Utama Kementerian Keuangan R.I. email: kangmizan53@gmail.com

Pensiunan Peneliti Utama Kementerian Keuangan R.I.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Garuda Indonesia, dari Abeng hingga Soemarno

22 Juli 2019   11:01 Diperbarui: 24 Juli 2019   18:15 1100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penulis belum juga berhasil menemukan berapa besar negara perlu menyuntikan dana segar Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk menalangi utang Garuda Indonesia ketika itu. Walaupun demikian, penulis yakin jumlahnya dalam bilangan triliun rupiah. 

Turbulensi Garuda Indonesia yang cukup hebat di tahun 1997/98 hingga 2.000 tersebut juga diangkat oleh Rizal Ramli, yang ketika itu menjabat sebagai Menteri Koordinator Perekonomian. 

Disini Rizal Ramli  mengklaim terlibat dalam penyelamatan Garuda Indonesia pada waktu itu.  Menurut Rizal, klik disini, di tahun 2.000 itu, Garuda terlilit utang US$ 1,8 miliar (Rp18 triliun). 

Versi Tanri Abeng nilai utang tersebut sedikit lebih rendah yaitu USD1,6 miliar. Tambahan penjelasan dari Rizal Ramli adalah utang Garuda tersebut adalah pada konsorsium Bank Eropa. dan menurut Rizal Ramli, jika utang itu tidak dibayar, konsorsium bank Eropa yang memberi pinjaman akan menarik pesawat-pesawat Garuda. 

Reaksi pemerintah ketika itu, lanjut Ekonom jebolan Boston Univ. USA ini, mengancam balik konsorsium bank ke pengadilan karena pemerintah memiliki data valid atas penggelembungan atau mark up sebesar 50 persen atas pembelian pesawat udara tersebut. 

Kasus mark up pembelian pesawat ini dapat dikatakan tidak jauh berbeda dengan kasus pembelian pesawat yang menjerat Emirsyah Satar saat ini.

lihat juga: Melirik Potret Kronis Korupsi dan Utang BUMN

https://www.kompasiana.com/almizan59323/5d16de06097f3635e54de542/uang-nur-pamudji-dan-potret-kronis-korupsi-dan-utang-bumn

Pihak konsorsium dengan Garuda berdamai, demikian ditambahkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman yang dijabat Rizal Ramli dalam kurun waktu 27 Juli 2015 hingga 27 Agustus 2016. 

Namun, penulis belum menemukan data yang lebih rinci format perdamaian tersebut. Misal, berapa besar utang Garuda yang kemudian disepakati oleh kedua belah pihak. Juga, penulis belum dapat mengakses data terkait berapa banyak negara perlu kembali menyuntikan dana segar PMN, jika ada, ke Garuda Indonesia ketika itu.

Lebih jauh lagi, penulis belum dapat mengakses berita, jika ada, sanggahan dan/atau penjelasan lebih lanjut dari pihak pemerintah atas isu utang Garuda tahun 2.000 tersebut. Pihak pemerintah disini tentu saja adalah Menteri BUMN dan Menteri Keuangan serta dari Garuda Indonesia sendiri. 

Di masa-masa krisis moneter 1997/98 tersebut, Garuda Indonesia juga mengalami musibah yang besar. Pada tanggal 26 September 1997. GA dengan Penerbangan 152 jurusan Jakarta - Medan jatuh di desa Buah Nabar, dekat Medan, Sumatera Utara. Seluruh 234 penumpang dan awak pesawat tewas

Secara keseluruhan, ada beberapa catatan kecelakaan yang dialami Garuda Indonesia dalam kurun waktu 1967 - 2007.  Dalam periode ini ada 13 musibah/kecelakaan yang menewaskan 435 orang.  Tidak terlihat ada catatan kecelakaan penerbangan Garuda Indonesia dalam periode 2008 hingga saat ini 2019.

Empat belas tahun kemudian, 2014, Garuda Indonesia yang tadinya hanya berharga One US Dollar kini sudah berharga Billions USD. Ini klaim Tanri Abeng yang dirilis oleh beberapa media ketika itu termasuk financedetik, CNN Indonesia, dan Berita Satu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun