Mohon tunggu...
Kang Mizan
Kang Mizan Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan Peneliti Utama Kementerian Keuangan R.I. email: kangmizan53@gmail.com

Pensiunan Peneliti Utama Kementerian Keuangan R.I.

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Otomatisasi Pemilu Itu Apa Ya?

30 April 2019   10:37 Diperbarui: 30 April 2019   10:45 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ingat American Idol? Acara Tv memilih sosok ideal orang Amerika. Acara ini sangat populer bukan saja di negeri asalnya Paman Sam ini tetapi juga di banyak negera lain bahkan mungkin hampir di seluruh dunia. Duplikasi acara ini menjamur di berbagai negara termasuk di Indonesia. Indonesia muncul dengan Indonesian Idol.

Prinsip dasar pemilihan pemenang acara Idol itu sama dari satu negara dengan negara lain. Tim Panelis penyelenggara melakukan seleksi babak kualifikasi hingga babak-babak final. Di babak-babak final, peran pemilihan jarak jauh (remote voting) pemirsa Tv cukup menentukan. Pemirsa Tv itu mungkin diberikan akses memilih idolanya dengan menggunakan aplikasi, misalnya, SMS, atau, WA, dan lain sebagainya. Saat itu juga secara live diperlihatkan berapa banyak pemirsa lain yang voting sama dengan kita dan berapa banyak pemirsa yang lainnya lagi yang voting untuk calon-calon idol yang lain.

Otomatisasi Komprehensif Pemilu. 

Serupa dengan acara Idol Tv tersebut, otomatisasi pemilu secara otomatis juga bisa dilakukan secara remote voting. Namun, otomatisasi pemilu juga dapat dilakukan di semacam TPS yang sekarang. Ada dua opsi teknologi disini. Pertama, teknologi layar sentuh dengan menggunakan mesin pemilih elektrik (Electronic Voting Machine, EVM). Biaya teknologi ini masih sangat mahal dan sukar diterima rakyat karena seperti permainan sulap saja. Kedua, melalui laptop biasa yang terhubung ke internet. Biayanya lebih murah tetap masih sangat asing juga bagi sebagian besar pemilih bukan saja di negara berkembang seperti Indonesia tetapi juga di negara maju seperti Jepang.

Sesaat setelah coblos elektrik tersebut kita langsung dapat melihat berapa banyak rakyat lain yang menentukan pilihan yang sama dengan kita dan berapa banyak rakyat yang berbeda dengan kita termasuk yang memutuskan untuk Golput saja. Secara live kita juga dapat melihat perolehan suara nasional, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, hingga ke kelurahan/desa termasuk TPS dimana kita secara elektronik melakukan pencoblosan.

Pemilu diselesaikan hari itu juga. Pergerakan pencoblosan, klik atau sentuh atau ketik di laptop key board, serta hasil Pemilu ditayangkan secara live saat itu. Kegiatan Pemilu sudah selesai saat TPS ditutup atau saat sesi voting sudah ditutup. Tidak perlu menunggu beberapa hari lagi atau bahkan sebulan atau lebih kemudian.

LifeWire dalam Almizan53, klik disini, menyajikan inventarisasi negara-negara dengan pengalaman otomatisasi komprehensif Pemilu. Negara-negara tersebut adalah:

  • Diseluruh Wilayah Negara: Brazil, Estonia, India, dan Venezuela 
  • Hanya di Beberapa Wilayah Negara: Kanada, Amerika Serikat, Peru, Argentina 
  • Sudah Menguji Otomatisasi Pemilu Komprehensif (E-Voting) : Bhutan, Inggris, Italia, Norwegia, Kazakhstan, Australia, Nepal, Filipina, Australia, Guatemala, Costa Rica, Ekuador, Russia, Mongolia, Nepal, Bangladesh, Indonesia, Finlandia, Somalia (Somaliland), dan Swiss 
  • Membatalkan Otomatisasi penuh pemilu: Belgia, Prancis, Belanda, Jerman, Paraguay, Jepang.

 Otomatisasi Parsial Pemilu

Real Count KPU yang saat ini sedang berlangsung adalah salah satu contoh penerapan teknologi otomatisasi Pemilu secara sebagian. Pencoblosan dilakukan di TPS. Perhitungan dan penjumlahan suara untuk TPS itu juga dilakukan disini. Ini dilakukan di Formulir C1 Plano dan kemudian disalin dengan tangan (bolpoin/pena) ke dalam Formulir C1 Hologram dan dua C1 yang lain. C1 Hologram ini kemudian dikirim langsung oleh PPS ke KPU Kabupaten/Kota yang kemudian di unggah/entry ke aplikasi SITUNG.

Ketika data C1 itu diunggah/diinput ke SITUNG sebetulnya saat itu juga hasil perolehan suara dapat tayang secara live. Aplikasi secara otomatis menjumlahkan data suara C1 itu dengan C1-C1 yang lain yang diunggah oleh KPU itu sendiri dan oleh KPU-KPU lain di seluruh Indonesia. Otomatisasi aplikasi SITUNG menghasilkan penjumlahan suara (rekapitulasi suara) suara nasional. Rekapitulasi ini dapat di filter menjadi suara provinsi, menjadi suara kabupaten.kota, dan , hingga suara setiap TPS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun