Mohon tunggu...
Almizan Ulfa
Almizan Ulfa Mohon Tunggu... Pensiunan Peneliti Utama Kementerian Keuangan RI -

Just do it. kunjungi blog sharing and trusting bogorbersemangat.com, dan, http://sirc.web.id, email: alulfa@gmail.com, matarakyat869@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Ancaman Hoaks dan "Loopholes" Tiga Kartu Sakti Jokowi

27 Februari 2019   04:27 Diperbarui: 28 Februari 2019   09:30 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
edited dari beberapa sumber. Dokpri

Lawan Jokowi-ma'aruf tambah gencar menyebar hoax. Terbaru hoax larangan Adzan jika Jokowi menang. Tiga orang emak-emak kampung yang menebarkan hoax yang kemudian viral ini  sudah diamankanoleh pihak Kepolisian Bekasi. 

Sayangnya, Jokowi kembali meladeni hoax seperti ini. Seperti dilansir oleh DetikNews.com, misalnya, ""Buanyak sekali. Ada katanya nanti kalau Presiden Jokowi menang, nggak boleh azan. Kebangetan." Cuitan Jokowi ini menambah viral nya isu Agama tersebut. 

Seharusnya dicuekin aja. cara jitu untuk menangkal hoax Sosmed menurut banyak pakar komunikasi Sosmed adalah jangan bereaksi dengan hoax. Sekali lagi cuekin saja. Pendapat ini misalnya disampaikan oleh Jimly Assiddiqie, Mantan Ketua MK dan Mantan Wantimpres Presiden SBY. Advis pelayanan publik yang diucapkan nya di tahun 2017 berbunyi "SMS Fitnah nanti berhenti sendiri, cuekin saja, gitu kok report"

Jika pola Jokowimaruf yang sebelumnya melayani hoax Ahok gantikan Maruf, dan sebelumnya lagi, dst.. serta ke depan tetap melayani hoax-hoax sampah seperti ini, maka peluang "sekarang waktu Prabowo" akan terus bertambah besar. Peluang sekarang waktu nya Prabowo akan bertambah besar jika dia dapat memviralkan loopholes Tiga Kartu Sakti Baru Jokowi.

Seperti kita ketahui, Jokowi pada pidato politik nya di Konvensi Rakyat menyatakan akan mengeluarkan kembali Tiga Kartu Sakti, yaitu: 1. Kartu Sembako Murah, 2. Kartu Indonesia Pintar untuk Perguruan Tinggi, dan 3. Kartu Pra kerja untuk Vokasi. Coba kita urai satu persatu dari janji Tiga Kartu Sakti Baru yang diucapkan pada acara di Sentul Selatan, 24 Februari yang lalu.

CACAT BAWAAN KARTU SAKTI

Sebelum nya lebih baik kita lihat cacat bawaan dari ketiga kartu tersebut. Cacat generic yang jarang sekali absen pada berbagai program Bansos dan Subsidi pemerintah baik di negara-negara maju apa lagi di negara berkembang seperti Indonesia, adalah sebagai berikut. 

Pertama, adalah biaya pengelolaan terlalu besar yang disebabkan oleh korupsi dan/atau sistem fiskal yang belum baik. Kedua, salah sasaran. Salah sasaran penerimanya orang tidak berhak dan salah sasaran orang yang seharus dapat tetapi plongah plongoh tidak dapat. Dan, ketiga, Program yang dirancang sebetulnya tidak dibutuhkan tetapi diadakan karena sangat menguntungkan para pimpinan proyek. 

KARTU SEMBAKO MURAH

Kartu semacam sembako murah umum dijalankan untuk para unlucky citizen di negara-negara maju. Kartu ini sangat bermanfaat di sana karena jumlah yang eligible relatif sangat sedikit dan orang hanya membeli sembako di toko-toko semacam mart-mart di Indonesia dan di mall besar seperti Carefour. 

Kartu Sembako Jokowi apa bisa digunakan di mart seperti Indomart? Penulis sejauh ini belum pernah berjumpa orang menggunakan kartu semacam ini di Indomart dan sejenis nya. Kartu semacam ini yang sudah dijalankan sejak 2017, rasanya, hanya dapat ditukarka pada tempat-tempat tertentu saja. 

Jelas sangat merepotkan warga miskin yang biasanya hanya berbelanja di warung-warung dekat rumah dan di pasar tradisional. Implikasinya, kita dengar banyak kartu ini yang digadaikan atau di jual.

Hayu Prabowo kampanyekan kartu alternatif. Kartu Sembako Gratis, misalnya, yang lebih Mantul dari Kartu Sembako Murah. Tegaskan juga kartu ini dapat ditukarkan dengan uang di gerai-gerai Alfamart dan sejenis nya yang sudah hadir hingga ke pelosok desa. 

KARTU INDONESIA PINTAR UNTUK PERGURUAN TINGGI

Kartu ini sebenarnya tidak lebih dari kartu beasiswa yang sebelumnya hanya diberikan untuk siswa hingga sekolah menengah atas dan yang sederajat. Untuk yang perguruan tinggi nantinya biasanya yang terbanyak penerima adalah mahasiswa yang kuliah PTN atau PTS besar yang umumnya berasal dari keluarga mapan yang sebetulnya tidak begitu mendesak untuk menerima beasiswa. 

Mahasiswa dari PTS menengah dan bawah yang umumnya dari keluarga kurang mampu apa lagi yang prestasi akademis yang tidak super, biasanya tidak dapat. Apakah skim beasiswa seperti ini cukup adil?

Lebih jauh lagi perlu juga dipertanyakan apakah masalah terbesar pada jenjang PT kita adalah program beasiswa? Hayu Prabowo keluarkan gagasan Super mu yang super Mantul.

KARTU PRA KERJA VOKASI

Biasanya Vokasi itu untuk menyediakan tenaga-tenaga terampil yang masih langkah seperti tukang las, operator alat-alat berat, dan mungkin sekarang tenaga-tenaga yang ahli IT. Bidan dan Perawat apa termasuk kategori ini? Kursus-kursus di lembaga bahasa? Tenaga Sales? Manajemen dan dan administrasi perkantoran?

Jika sekarang banyak sekali jumlah lulusan SLTA yang hanya dapat pekerjaan seperti OB dan Cleaning, apakah karena mereka kekurangan skill atau karena sangat sulitnya lapangan kerja? Penulis cenderung mengatakan karena jumlah pekerjaan yang lebih manusiawi sangat kecil dibandingkan dengan jumlah pencari pekerja lebih-lebih yang hanya tamat SLTA.

Misall, penulis temukan ada ribuan pelamar di gerai McDonald Sukahati Bogor. Yang diterima hanya belasan orang. Untuk CPNS, sebagai contoh lain, jumlah yang lulus seleksi hanya sekitar satu persen. Ini disebabkan bukan mereka kurang layak tetapi formasi yang tersedia relatif sangat-sangat sedikit dibandingkan jumlah pelamar.

Hayu Prabowo rancang Kartu Vokasi yang lebih Mantul dari yang dipikirkan Jokowi.

Pemilih cerdas, walaupun minoritas, hanya memilih Paslon yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun