Mohon tunggu...
Alfitriandes Miter
Alfitriandes Miter Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Suka mencoba sesuatu yg kira-kira berguna. Selama ini hanya membaca, membaca dan ... membaca. Ngga tau juga apakah ini waktunya menulis, coba dulu aja. Siapa tau b.e.r.g.u.n.a.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Macet Rawa Buntu & Forwarder di Tol

28 Januari 2010   10:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:12 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sebenarnya mau diberi judul : Macet di Rawa Buntu dan Forwarder di Jalan Tol, Apa Hubungannya ?

Seumur-umur saya tingggal di komplek ini, belum pernah mengalami yang namanya macet di atas jembatan layang Rawa Buntu, menjelang putaran masuk tol (yang sekarang) paling pangkal dari Serpong menuju arah Jakarta. Jalannya yang cukup lebar (3-4 mobil) satu arah dan adanya 2 u-turn terpisah untuk masing-masing dari arah berlawanan serta sikap pengandara yang rata-rata (menurut saya) relatif "baik" dari banyak tempat lain yang saya lihat di Jakarta sekitar,memberi kontribusi terhadap kelancaran lalin kapanpun, jam berapapun disekitar sini. Meskipun jumlah kendaraan yang melintas terbilang ramai, bahkan juga truk-truk dari dan ke arah Taman Tekno BSD. Apalagi beberapa meter sebelum jembatan itu ada kampus sekolah bidang kesehatan dan di bawahnya ada stasiun kereta, namun selama ini lancar-lancar saja. It’s ok!.

Namun tadi pagi saya dikagetkan oleh situasi yang tak pernah dilihat itu. Seperti biasa, saya selalu melewati ruas jalan ini jika hendak menuju tempat aktifitas sehari-hari. Begitu belok kiri, … ngek !!!. Terpaksa injak pedal rem setengah mendadak, karena tidak kebiasaan melakukan itu di lokasi ini. Mulai dari sisi jalan paling kiri hingga pembatas jalan di sisi kanan, berjejer berbagai jenis kendaraan, tidak bergerak. Ya,… macet !.

Haahh ?! Setengah tak percaya juga saya menyadari apa yang saya alami. Apakah penduduk sekitar sini memang sudah sedemikian banyaknya ? Apakah populasi daerah sini benar meningkat dan jadi penyebab situasi macet yang belum pernah ini ? Tapi kok tiba-tiba ? Kemaren pagi masih biasa aja tuh ?

“Wow ..?! Ada apa ya…?”, itulah pertanyaan spontan yang paling sering keluar jika tiba-tiba berhadapan dengan situasi ini. Dugaan paling dekat dan yang memang sering terjadi adalah, “… barangkali ada kecelakaan lalin, atau truk/ bis/ mobil mogok. Namun setelah kendaraan mulai bergerak perlahan dan sampai berada tepat di atas jembatan yg di bawahnya jalan tol, yang terlihat justru beberapa orang aparat berseragam polisi dan tentara. Nah lho, nggak biasa juga ini. Namun tidak terlihat ada kejadian apa-apa atau tanda-tanda bekas telah terjadi sesuatu sampai kemacetan mencair menjelang putaran masuk tol. “Lahhh, ada apa sih ya … ?”. Ya udah, langsung belok kiri dan… tancap gas.

Alhamdulillah selama di tol semua berjalan lancar tanpa kejadian apa-apa, rame lancar. Namun tanda tanya muncul lagi ketika baru saja lepas pintu tol JORR selatan arah Jakarta. “Tet tot !!! … Tet tot !!!”, berkali-kali terdengar suara sejenis serine yang mirip digunakan patroli jalan raya. Jadilah celingak-celinguk kiri-kanan mencari sumber suara tsb. Akhir sumber suara itu tertangkap oleh kaca pengintai sebelah kiri, yaitu sebuah sepeda motor. “Haaah.., sepeda motor di jalan tol ?”. Sesaat kemudian motor melewati dan ternyata motor tsb adalah motor dinas aparat yang dikendarai seorang petugas berseragam hijau-hijau tentara dan dipunggungnya bertuliskan Polisi Militer. Lalu di belakangnya menyusul sebuah sedan mewah (paling tidak buat saya) berwarna biru langit seperti seragam salah angkatan bersenjata negeri ini dan semua lampu tanda bahayanya nyala berkelap-kelip. Pada papan nomor polisi mbil tsb tertera jelas 2 buah gambar bintang yang timbul dan berwarna emas. Sebaris di bawah gambar bintang tertulis beberapa buang angka yang bagi saya agak sulit mengingatnya. Di belakang sedan biru itu, ngga ada lagi. Kosong, dan rupanya itulah satu-satunya mobil yang berjalan bersamaan dengan sepeda motor tadi.

“Oo.., sepeda motor tadi ternyata mengawal mobil ini”, demikian berkata dalam hati. “Tapi kok cuman satu ya, biasnya kalo ada tet-tot…tet-tot…. terus ada iring-iringan beberapa mobil atau rombongan”, tapi . . . ya sudah lah. Toh mereka sudah jauh menghilang di depan.

Tapi hati ini masih bertanya juga, “… apa mungkin mobil yang sama penyebab macet di Rawa Buntu tadi ?”. Ah…, nggak mungkin !. “Kalaupun iya, apa hubungannya ?”.

Pembaca, apa coba ? Apa ada hubungannya macet di Rawa Buntu sama forwarder di jalan tol ?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun