Mohon tunggu...
Alfitriandes Miter
Alfitriandes Miter Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Suka mencoba sesuatu yg kira-kira berguna. Selama ini hanya membaca, membaca dan ... membaca. Ngga tau juga apakah ini waktunya menulis, coba dulu aja. Siapa tau b.e.r.g.u.n.a.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Indahnya Tidur Berjamaah

19 Agustus 2011   15:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:38 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Datangnya bulan Ramadhan biasanya selalu disikapi oleh kaum muslimin dengan hal-hal yang positif. Semua menyambutnya dengan penuh kegembiraan, karena umat muslim sangat meyakini bahwa Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan berkah, penuh rahmat, penuh ampunan bahkan dapat menjauhkan diri dari siksa api neraka. Baik Ulama maupun Ustadz sering bertausiah bahwa amalan ibadah yang dilaksanakan dalam bulan Ramadhan akan mendapat pahala yang berlipat ganda dibanding jika amalan tsb dilakukan diluar Ramadhan.

Tak heran jika setiap Ramdhan tiba, tiba-tiba pula masjid-masjid penuh, majlis-majlis taqlim ramai oleh jamaah. Sampai-sampai, sholat dzuhur berjamaah di Masjid Baitul Amal komplek perkantoran Setiabudi, Kuningan – Jaksel harus bergantian hingga 3 kali berjamaah karena saking penuhnya jamaah sholat dzuhur. Itupun pengurus sudah menambah beberapa saf (barisan sholat) baru, yang ketika di luar Ramadhan barisan itu tidak ada. Bahkan pengurus harus menyediakan tempat sholat sampai ke pelataran di bagian luar masjid. Luar biasa.

Demikian juga majlis pengajian ba’da dzuhur, selalu ramai dan penuh oleh jamaah. Bahkan pada waktu-waktu senggang pun ramai yang bertadarus di siang hari membaca Al Quran, baik sambil menunggu waktu sholat wajib datang, maupun ba’da sholat wajib berjamaah. Betapa indahnya beribadah di bulan Ramadhan.  Alhamdulilah fenomena ini tentu merupakan hal yang positif  dan sesuatu yang mesti dipertahankan ketika keluar dari Ramadhan nantinya. Semoga saja.

Namun selain fenomena indahnya ibadah Ramadhan tsb, ada juga fenomena lain yang tak kalah pula “indahnya”, yaitu tidur berjamaah. Tidur atau Tidur-tiduran di masjid / mushola memang bukanlah hal yang baru, apalagi di bulan Ramadhan. Padahal seringkali setiap pegurus masjid membuat himbauan atau pengumuman agar jamaah tidak tidur di masjid.

Rasa mengantuk yang berlebihan dari hari-hari biasanya memang sering dialami hampir oleh setiap orang yang berpuasa. Bisa jadi hal ini disebabkan orang yang berpuasa bangunnya lebih awal dari biasanya, karena harus makan sahur. Lebih dari itu, banyak juga yang mendirikan ibadah-ibadah dimalam hari sehingga waktu tidur jadi berkurang. Maka tak heran jika siangnya timbul rasa kantuk yang berlebihan dari biasanya. Wallahualam.

Entahlah itu apa kaitannya puasa dengan kantuk, yang pasti setiap selesai sholat dzuhur berjamaah di Masjid Baitul Amal, kami para jamaah yang mayoritas adalah karyawan perusahaan-perusahaan di sekitar masjid, langsung mencari posisi masing-masing untuk tidur. Semua tertidur pulas, meski hanya untuk 15 sampai 20 menit, atau setengah jam saja. Yang jelas, pulas. Tatkala badan lagi lemas karena puasa, lalu kantuk datang menyerang bukan main beratnya, kemudian badan direbahkan untuk berbaring, seketika tertidur dengan pulas, nyenyak bukan kepalang.

Puluhan orang “begelimpangan” dihempas indahnya tidur siang. Yang menarik adalah bahwa tanpa ada yang mengatur, semuanya tertidur sebelah bersebelahan hingga membentuk barisan, seakan sama halnya dengan bentuk barisan (saf) sholat berjamaah. Jadi bukan hanya sholat, tidurpun berjamaah.

Para karyawan juga tidak perlu khawatir akan tidur kebablasan, karena harus kembali ketempat kerja. Insya Allah teman disebelah kita yang lebih dulu bangun akan membangunkan kita. Bahwa ada yang merasa tidurnya masih kurang, silahkan melanjutkan. Paling tidak, teman disebelah telah mengingatkan bahwa sudah waktunya kembali ke tempat kerja. Itulah indahnya tidur berjamaah, seindah Telkomsel Ramadhanku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun