Mohon tunggu...
Almira Ramada
Almira Ramada Mohon Tunggu... Mahasiswa - Student at Padjadjaran University

I explore, learn, and share.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Meski Tidak Digaji, Porter Bandara Batam Tak Kenal Libur Membantu Pemudik

31 Mei 2022   19:28 Diperbarui: 31 Mei 2022   19:30 1207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menata Barang. Seorang porter Bandara Hang Nadim Batam menata barang bawaan pemudik di atas troli. (Foto: Almira Ramada)

Hari Raya Idulfitri merupakan momen yang spesial bagi banyak orang. Hari yang kerap disebut "Lebaran" ini tidak hanya ditunggu-tunggu oleh umat muslim, tetapi juga oleh umat agama lain. Karena disertai libur panjang, kehadiran Idulfitri memungkinkan masyarakat untuk mudik ke daerah asalnya masing-masing.

Namun, tidak semua orang dapat bersilaturahmi dengan kerabat dan keluarga pada momentum Idulfitri. Masyarakat dengan mata pencaharian tertentu masih harus bekerja di sepanjang hari raya dan rangkaian cuti yang menyertainya.

Salah satu jenis pekerjaan yang tetap aktif pada masa cuti Lebaran adalah porter atau penyedia jasa pengangkatan barang. Biasanya, para porter banyak ditemui di stasiun transportasi, seperti bandara dan pelabuhan. Jasa mereka umumnya dibutuhkan oleh para pelaku perjalanan yang membawa banyak barang.

Namun, hal itu bukan satu-satunya alasan bagi para porter untuk tetap bekerja. Meski menggunakan seragam layaknya pekerja tetap, para porter sesungguhnya adalah pekerja lepas. Dengan begitu, pendapatan mereka sepenuhnya bergantung pada tip yang diberikan para pengguna jasanya.

Mengarahkan Mobil. Seorang porter mengarahkan mobil yang akan berhenti di terminal keberangkatan Bandara Hang Nadim Batam. (Foto: Almira Ramada)
Mengarahkan Mobil. Seorang porter mengarahkan mobil yang akan berhenti di terminal keberangkatan Bandara Hang Nadim Batam. (Foto: Almira Ramada)

Walau merupakan pekerja lepas, bukan berarti para porter sama sekali tidak terikat dengan pihak stasiun transportasi. Di Bandara Internasional Hang Nadim Batam, contohnya, para porter tidak hanya harus mengenakan seragam yang menunjukkan afiliasi mereka dengan pihak Bandara, tetapi aktivitasnya juga tetap dikelola dan diawasi oleh instansi tersebut.

"Kerja kita diawasi orang itu (pihak Bandara Hang Nadim), tapi masalah gaji, ya gak ada. Kita ini bebas. Mau libur, ya libur. Mau masuk kerja, ya masuk," ujar Mangasatobi (50), salah seorang porter di Bandara Hang Nadim.

Walau bebas memilih waktu kerja dan cuti, terdapat banyak porter seperti Mangasatobi yang tetap memilih bekerja daripada berkumpul dengan keluarga menjelang Idulfitri. Salah satunya adalah Adi (33), porter lainnya yang juga aktif menawarkan jasa di Bandara Hang Nadim.

"Di sini, saya juga kan keluarganya gak ada, jadi daripada libur lama, lebih baik kerja karena penghasilan kita dari sini. Status kita kan freelancer, (jadi) kalau gak kerja, ya gak ada penghasilan," jelas Adi.

Menunggu Penumpang. Seorang porter Bandara Hang Nadim Batam menunggu penumpang pesawat yang hendak menggunakan jasanya. (Foto: Almira Ramada)
Menunggu Penumpang. Seorang porter Bandara Hang Nadim Batam menunggu penumpang pesawat yang hendak menggunakan jasanya. (Foto: Almira Ramada)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun