Mohon tunggu...
Almira SalsabilaAulia
Almira SalsabilaAulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

pesmaba fapsi umm

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Ah Aku Ternyata Self Diagnose

20 September 2022   22:19 Diperbarui: 20 September 2022   22:36 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Nama: Almira Salsabila Aulia

NIM  : 202210230311479

"Apa mungkin aku sakit mental? Bagaimana cara mengetahuinya? Atau hanya karena menurutku saja aku terkena penyakit mental?"

Pada zaman milenial ini banyak yang merasa dan memiliki penyakit mental. Seringkali masyarakat beranggapan bahwa jika tidak terkena penyakit mental seperti ketinggalan zaman, memiliki penyakin mental sudah dianggap menjadi trend dikalangan remaja. Kita perlu memahami apa itu sakit mental demi kebaikan diri sendiri, atau bisa kita mencari pengetahuan tentang penyakit mental yang di alami, hal ini biasanya disebut dengan self-diagnose. Adapun pengertian menurut White Swan, self-diagnose adalah upaya mendiagnosa atau mengidentifikasi penyakit kita sendiri berdasarkan pengalaman pribadi maupun informasi yang tersedia di internet (White Swan Foundation, 2016).

Meskipun begitu referensi yang kita cari sendiri juga juga tidak pasti benar dan akurat, bisa saja kita sebenarnya sehat mental tetapi pikiran dapat mensugesti bahwa kita memiliki gangguan mental. Jadi kita secara tidak sadar bisa jadi mengidap sakit mental dikarenakan sugesti dari intrnet atau sumber yang tidak dipastikan benar tidaknya. Ada juga yang beranggapan dia sakit mental, padahal dia sedang berada di fase emosional atau overthinking.

Diagnosa sendiri harus berdasarkan assessment dan konsultasi. Menurut psychology today, ketika seseorang melakukan diagnosis membuat asumsi bahwa ia mengetahui seluk beluk diagnosis tersebut. Sehingga sangat memungkinkan adanya kesalahan diagnosa karena kurangnya informasi dan pengetahuan mengenai diagnosisnya.

Sebagaimana riset telah membuktikan bahwa kebanyakan yang memiliki masalah mental adalah remaja. Tetapi banyak yang beranggapan konsultasi itu termasuk orang gila atau orang lemah, padahal konsultasi kepada psikiater atau psiklog juga tidak bisa dianggap tabu lagi. Penting mengkonsultasikan kondisi kesehatan ke orang yang lebih paham dan jelas akan kebenarannya demi kesehatan mental.

Berdasarkan  riset dari Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menuturkan, gangguan emosi mental peningkatannya terjadi setiap tahun. "Jika sebelumnya angka remaja yang mengalami mental emotional disorder sebanyak 6,1 persen maka tahun ini jumlahnya meningkat menjadi 9,8 persen. Ini cukup serius untuk menjadi perhatian kita semua, bagaimana mencapai generasi muda yang unggul untuk masa depan Indonesia," ujar Hasto Wardoyo dalam keterangan tertulis Humas BKKBN.

Patut diketahui bahwa remaja saat ini banyak yang memiliki sakit mental bukan karena mereka lemah. Lalu mengapa orang jaman dulu kok kuat-kuat sih mentalnya? Bisa jadi karena pengaruh zaman sekarang yang serba ada dan teknologi sudah canggih, dan pastinya mental orang zaman dulu mungkin juga bisa sakit, tetapi karena sekarang informasi bisa didapat dari mana saja jadi jaman sekarang lebih tau dan paham tentang mental health. Tidak banyak orang tua yang memahami kesehatan mental ini, jadi remaja dihimbau untuk paham betul bagaimana pentingnya kesehatan mental

Kesimpulannya diagnosa itu baik jika kita konsultasi dengan orang yang paham, dan akan menjadi fatal jika kita mencarinya sendiri dan bersumber hal yang tidak pasti kebenarannya. Menurut Pillay (2010) Keselahan diagnosis bisa berdampak ke perawatan yang tidak tepat, salah dan kurangnya perawatan untuk kondisi serius. Jangan beranggapan bahwa kesehatan mental itu sepele! Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik.

Sumber:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun