Mohon tunggu...
Almathea NurlailiNS
Almathea NurlailiNS Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang jurusan psikologi

Saya merupakan seseorang yang dikenal introvert tetapi jika bersama dengan orang yang membuat saya nyaman saya akan menjadi seorang yang ekstrovert. Saya memiliki hobi membaca buku, baik itu buku fiksi maupun non fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Love

Cintailah Diri Sendiri Sebelum Mencintai Orang Lain!

19 September 2022   21:02 Diperbarui: 19 September 2022   21:06 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan teknologi semakin hari semakin berkembang pesat. Teknologi juga dapat memodifikasi model perilaku sampai pola pikir manusia. Dalam kehidupan masyarakat modern, kehairan dan kemajuan teknologi informasi dan bahkan penggunaannya sekarang merupakan persyaratan yang sangat penting untuk berinteraksi, berkomunikasi, dan lain lain. 

Media social menjadi bagian yang tidak terpisahkan bagi kehidupan manusia sekarang. Dari mulai remaja, dewasa, sampai orang tua semua memakai media social sebagai sarana komunikasi dan menyebarkan informasi yang dimiliki. Tentu dalam pengunaan nya terdapat dampak negative dan dampak positif yang diakibatkan. Beberapa media social yang paling banyak dipakai adalah Instagram, facebook dan whatsapp.

Tidak hanya handphone apa yang kita gunakan yang diperhatikan dalam melakukan sesuatu di media social, penampilan yang kita suguhkan juga akan menjadi perhatian bagi orang yang melihat kita di media social. Menurut penelitian dari (A.P.A., 2002 dan Sherman dkk, 2016) remaja sekarang cenderung menyukai foto yang memilliki banyak jumlah likes dari teman sebayanya, sekalipun foto tersebut menunjukkan perilaku beresiko. Selain itu likes yang diberikan memberikan feedback positif untuk aktivasi sirkuit mekanisme reward pada otak. 

Dari penelitian (Septiana dan Jesi, 2021) media social Instagram dapat memberikan kesan baik maupun jelek kepada para wanita khususnya dikalangan remaja. Di Instagram kita dapat mengubah style diri kita mengikuti trend yang ada atau mengikuti style dari selebram yang menjadi favoritnya. Namun hal tersebut tidak menumbuhkan self love untuk diri kita sendiri. Kita menjadi kurang percaya diri menunjukkan jati diri kita. Kebanyakan orang tidak memperdulikan tentang self love karena masih mempertahankan harga diri. Tetapi hal tersebut tidak akan bertahan selamanya. Yang harus diperhatikan adalah bagaimana kita menghargai diri kita sendiri dan tidak terpengaruh omongan orang lain.

Menjadi wanita yang memiliki kecantikan ideal merupakan keinginan yang diinginkan oleh banyak wanita. Kebanyakan orang menilai bahwa kecantikan seseorang hanya dapat diukur dari penampilan fisik, namun pada dasarnya kecantikan juga dapat berlaku untuk sifat dan karakter dari seseorang. Menurut penelitian dari (Rosida dan Dinni, 2019) kecantikan bersifat universal tidak hanya ditujukan kepada wanita. 

Kecantikan adalah kualitas yang dimiliki setiap manusia, dan hal tersebut dapat diperoleh melalui keadaan pikiran yang membuat orang percaya pada kualitas dan nilai dari dirinya sendiri. Jika kita percaya diri dengan kualitas yang kita miliki maka tidak perlu membohongi public tentang diri kita di media social. Sesekali hal tersebut diperbolehkan namun tidak untuk menjadi kebiasaan saat menggunakan media social terutama Instagram. Tidak hanya Instagram, facebook dan juga whatsapp pun sama. 

Orang lain yang melihat postingan yang kita kirim maka reflek akan berkomentar akan hal tersebut. Yang perlu kita lakukan adalah menerima komentar yang diberikan oleh orang lain. Baik komentar buruk maupun komentar baik. Jangan jadikan komentar buruk yang kita terima membuat mental kita down, namun jadikan komentar buruk tersebut menjadi motivasi untuk kita untuk memperbaiki diri. Mencintai dan menerima kekurangan dari diri sendiri dalam konteks kehidupan social merupakan kunci saat kita menggunakan media social. Belajarlah mencintai diri sendiri (self love) sebelum kita mencintai orang lain.

Daftar Pustaka:

Septiana N.Z., Darina J. (2021). Membangun self love pada remaja pengguna Instagram ditinjau dari perspektif dramaturgi (Studi fenomenologi remaja pengguna Instagram di desa ngebrak) (Vol 2, No.1). Jurnal Bimbingan dan Konseling.

https://e-journal.stkippgrisumenep.ac.id/index.php/SHINE/index

Rosida I., Saputri D.Y. (2019). Self-love and self-acceptance: Redefining ideal beauty through its representation in scars to your beautiful (Vol 18, No.3). LITERA

Nama : Almathea Nurlaili Nucifera Sekartaji

NIM : 202210230311377

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun