Mohon tunggu...
Alma Nurullita
Alma Nurullita Mohon Tunggu... Penulis - Generasi muda penerus bangsa

Penyuka literasi, hobi menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Marketplace Jadi Tempat Favorit bagi Pelaku Bisnis Buku Bajakan

29 Januari 2023   16:52 Diperbarui: 18 Juli 2023   11:04 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar lapak buku bajakan di toko online. Sumber: dokumentasi pribadi.

Pembajakan buku di Indonesia memang nggak ada habisnya. Mulai dari kios-kios di pinggir jalan yang pelanggannya berasal dari masyarakat umum, anak sekolah, mahasiswa, bahkan dosen sekalipun. Sampai yang sedang tren sekarang yaitu lewat marketplace.

Kenapa saya bilang marketplace? Karena marketplace atau situs belanja online yang paling gampang dan menjanjikan bagi para penjual buku bajakan laknat. 

Kalau pakai media sosial semacam Instagram, WhatsApp, dan lain-lain kemungkinan penjualannya nggak akan seramai di marketplace yang memang didesain sebagai pasar online.

Saya termasuk orang yang sering belanja buku online. Buku asli ya tentunya... dan saat proses scrolling itulah sering sekali menemukan buku-buku bestseller dengan harga yang sangat miring. Contoh saja novel Harry Potter harganya cuma 20 ribu - 80 ribuan saja per eksemplar. Padahal kalau beli di toko buku ori setara dengan uang makan 3 hari. Ensiklopedia impor yang harganya bisa buat bayar kosan satu bulan, harganya cuma 90 ribuan saja. Miris!!

Baik buku lokal maupun luar negeri nggak ada yang bebas dari pembajakan di negeri Wakanda tercinta ini. Masalahnya pun bukan hanya dari pihak oknum atau penjual nakal, tetapi masyarakatnya pun sangat gemar membeli buku bajakan. Bahkan di beberapa kampus, dosen pun mendukung mahasiswanya untuk membeli buku bajakan dan fotokopian. 

Meskipun bisa ngeles untuk alasan edukasi dan ilmu pengetahuan, kalau keterusan apa nggak rugi penulis dan penerbitnya? Sudah susah-susah kuliah sampai jenjang Magister, Doktor, eh ilmunya dicuri secara tidak bertanggung jawab.

Buku bajakan di marketplace cukup jelas ciri-cirinya. Biasanya terdapat embel-embel "repro/reproduksi", "cetak ulang", "super copy" yang artinya sama saja barang KW alias palsu. Sementara toko buku asli biasanya hanya akan dicantumkan cetakan ke- berapa atau edisinya. Parahnya ada yang terima request buku apa yang mau dicetak. Memangnya nasi padang?

Ciri lain yang paling kentara pastinya soal harga yang dibanderol. Sebelum membeli, cari tahu dulu informasi dari toko-toko buku resmi baik offline maupun online. Kalau perlu cari informasi langsung dari penerbitnya, bisa dari website atau media sosial. Sehingga nggak akan keliru membeli buku bajakan. Karena dari beberapa review pembeli yang sengaja saya kepoin, banyak yang kecewa akibat tidak tahu bahwa buku yang mereka beli ternyata bajakan.

Dari pihak marketplace sendiri sebenarnya sudah giat memblokir akun-akun yang bermasalah dan melanggar hukum. Tetapi kita tahu sendiri bahwa warga negara ini sangatlah kreatif, hal seperti ini tidak menyurutkan sepak terjang para pedagang nakal. 

Mendaftar akun baru dan mengganti informasi toko online sama sekali bukan hal yang sulit. Nggak ada bedanya dengan situs nonton film ilegal yang selalu kucing-kucingan dengan aparat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun