Mohon tunggu...
Almaida Miftahul Jannah
Almaida Miftahul Jannah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Diponegoro

Seorang Mahasiswa rantauan ke pulau Jawa yang ingin mencari ilmu, relasi, serta pengalaman yang luas dan sebanyak-banyaknya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Efisien! Mahasiswa KKN Tematik Universitas Diponegoro Ciptakan Alat Monitoring Suhu Pupuk Organik

4 November 2021   13:32 Diperbarui: 4 November 2021   13:41 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemalang (25/8). Produktivitas lahan pertanian setiap tahun mengalami penurunan diakibatkan oleh penggunaan pupuk kimia. Pemakaian pupuk kimia telah terbukti merusak tanah dan lingkungan sehingga disarankan untuk menggunakan pupuk organik. Selain itu, penggunaan pupuk organik akan menghasilkan produk pertanian yang memiliki kualitas lebih tinggi serta menyehatkan.

Desa Bojongnangka, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang merupakan salah satu desa yang menggunakan pupuk organik sebagai pupuk untuk pertanian yang berasal dari sisa pertanian yang tidak digunakan. Proses pembuatan pupuk organik tersebut dilakukan dengan cara menghancurkan sisa pertanian dengan mesin penggiling, kemudian hasil penggilingan ditumpuk di dalam bak penampungan dan diberi larutan EM4 per 20 cm hingga mencapai batas ketinggian penampungan. Dalam proses pembuatan pupuk organik ini, diperlukan suhu yang optimal agar bakteri dalam larutan EM4 dapat tetap hidup dan dapat mengurai sampah sisa pertanian. Suhu pada bak hasil penggilingan tidak dapat diketahui sehingga menyebabkan hasil pada pupuk organik yang tidak merata. Sehingga diperlukan alat untuk memantau suhu pada pupuk organik dapat memantau suhu rendah-tinggi dalam endapan pupuk.

Pembuatan alat monitoring suhu pupuk organik dimulai dengan melakukan riset lapangan dan mencari literasi di internet. Setelah itu, dilakukan pemilihan alat dan bahan yang digunakan. Selanjutnya, dilakukan percobaan pada bahasa pemrograman di software arduino untuk kalibrasi dan pengujian. Setelah alat terkalibrasi, dilakukan pembuatan casing untuk melindungi peralatan elektronik dari alat monitoring suhu. Langkah terakhir yaitu proses perakitan dan finishing alat monitoring suhu. Setelah alat selesai dibuat, dilakukan penyerahan dan sosialisasi cara pembuatan serta penggunaan kepada perangkat desa beserta petugas kebersihan desa Bojongnangka.

Penulis : Almaida Miftahul Jannah

Dosen Pembimbing: Ir. RTD Wisnu Broto

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun