Mohon tunggu...
Almahdi Saputra
Almahdi Saputra Mohon Tunggu... Ilmuwan - Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Andalas

Jangankan Bodoh, Bodoh Saja Belum

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Ketika Pilkada sebagai Ajang Membangun Politik Dinasti

23 Juli 2020   01:09 Diperbarui: 23 Juli 2020   01:06 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

 Pertama, kualitas calon mestilah menjadi acuan utama. Jangan hanya karna popularitas dan dekat dengan penguasa saja yang dijadikan alasan agar bisa ikut tergabung dalam pemerintahan. Artinya partai memang harus benar-benar selektif terhadap para kader yang akan dicalonkan. Apalagi jika memang ada kader yang memiliki visi dan prestasi yang bagus maka ini harus diutamakan dari yang lain.

Kedua, bagi para pemilih yang dalam hal ini adalah rakyat harus memiliki kecerdasan juga untuk memilih para pemimpinnya. Karna kalau sekiranya rakyat lebih memperhatikan popularitas saja maka tentu yang akan merasakan akibatnya nanti juga rakyat itu sendiri, artinya sikap pemimpin yang dipilih itu merupakan akibat dari ketidak hati-hatian rakyat dalam memilih pemimpinnya.

Oleh karena itu, besar harapan kita pada perhelatan pilkada tahun ini yang terpilih memang kader-kader kuat yang akan memperjuangkan hak rakyatnya nanti. Apalagi dengan musibah covid-19 yang sedang kita hadapi saat ini, pemimpin yang peduli akan nasib rakyatnyalah yang akan menjadi jawaban atas kesakitan yang tengah kita rasakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun