Seiring berjalannya waktu teknologi informasi dan komunikasi semakin berkembang. Hal ini dapat terlihat dari besarnya penggunaan masyarakat terhadap gadget dan alat elektronik lainnya. Hampir setiap kegiatan masyarakat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kegiatan sosial, pendidikan, maupun perekonomian.
Di tengah pandemi covid 19 saat ini, dunia pendidikan mengalami dampak yang cukup besar dari bencana global tersebut. Hal ini mengganggu sistem pembelajaran yang telah dilakukan sebelumnya. Saat ini kegiatan pembelajaran tatap muka tidak bisa dilakukan, sehingga diperlukan alternatif lain agar pembelajaran tetap berlangsung. Salah satu upaya yang dapat dilakukan agar kegiatan pembelajaran tetap berjalan yakni dengan melakukan pembelajaran jarak jauh yaitu secara online/daring (dalam jaringan)
Pembelajaran jarak jauh merupakan kebijakan pemerintah dalam mengurangi penyebaran Covid-19. Pemerintah menetapkan peraturan yang mengharuskan masyarakat untuk bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan beribadah dari rumah. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menerbitkan Surat edaran no 15 tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar dari Rumah dalam Masa Darurat Covid-19. Surat edaran tersebut menyatakan bahwa tujuan dari pelaksanaan pembelajaran dari rumah adalah memastikan pemenuhan hak peserta didik untuk mendapatkan layanan pendidikan selama darurat Covid-19, melindungi warga satuan pendidikan dari dampak buruk Covid-19, mencegah penyebaran dan penularan Covid-19 di satuan pendidikan. Selain itu sistem belajar dari rumah juga memastikan pemenuhan dukungan psiko-sosial bagi pendidik, peserta didik, dan orang tua. [ejournal.unmuha.ac.id]
Pembelajaran online adalah suatu jenis konsep belajar yang dilakukan dengan menggunakan teknologi elektronik berupa handphone, laptop, maupun komputer. Istilah lain daripada pembelajaran online sendiri disebut dengan pembejaran elektronik, on-line learning, e-Learning, internet-enabled learning, virtual learning, atau web-based learning.
Herry Fitriyadi (2013) menunjukkan bahwa beberapa potensi manfaat teknologi untuk pendidikan, yaitu:
1. Berfungsi sebagai enabler untuk pembelajaran seumur hidup
2. Membawa perubahan peran guru dalam mengajar dan peran siswa dalam belajar
3. Menyediakan akses terbuka terhadap materi dan informasi interaktif melalui jaringan
4. Menghilangkan kendala waktu dan ruang dalam lingkungan belajar
5. Mendukung organisasi dan manajemen pembelajaran dan pendidikan
6. Membuka peluang kolaborasi antar guru dan siswa.
Pengguna teknologi dalam aktivitas pembelajaran selama pandemi merupakan salah satu alternatif yang sangat efektif. Kegiatan pembelajaran dapat dilakukan kapanpun dan di manapun. Beberapa media pembelajaran yang biasa digunakan oleh para guru, dosen, ataupun mahasiswa adalah E-learning, WhatsApp, Zoom meeting, Google meet, dan YouTube.
Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta menjadi salah satu perguruan tinggi yang memanfaatkan teknologi sebagai sarana pembelajaran di masa pandemi. Saya sebagai mahasiswa sangat merasakan dampak positif maupun negatif dari pembelajaran yang dilakukan secara online/daring. Contoh dari dampak positif adalah siswa/mahasiswa dituntut untuk lebih aktif dalam menggali informasi sebanyak mungkin sehingga wawasan akan pengetahuan semakin meningkat. Sedangkan dampak negatifnya yaitu keterbatasan sarana yang mendukung bagi proses pembelajaran siswa/mahasiswa, dan kecanduan akan gadget semakin meningkat yang menyebabkan hilangnya semangat untuk belajar. Untuk itu diperlukan pemahaman lebih kepada siswa/mahasiswa terkait dampak dari teknologi sendiri.
