Dalam rangka mewujudkan transformasi pengelolaan Pendidikan di Indonesia maka terdapat kebijakan yang menghapuskan Ujian Nasional (UN) dan dighantikan oleh asemen kompetensi. Dengan diterapkannya kebijakan ini menjadi sebuah awal yang baru bagi evaluasi pendidikan dan peningkatan system evaluasi pendidikan.
Asesmen kompetensi diperuntukan guna mengukur kemampuan siswa dalam literasi baca tulis akan tetapi bukan hanya sekedar kemampuan membaca saja tapi juga kemampuan siswa dalam menganalisis suatu bacaan serta kemampuan siswa untuk dapat mengerti atau memahami konsep di balik tulisan tersebut, dan literasi numerasi adalah kemampuan siswa dalam menganalisis menggunakan angka.Â
Serta menekankan literasi dan numerasi bukan tentang mata pelajaran bahasa atau matematika, melainkan kemampuan para siswa agar dapat menggunakan konsep literasi ini untuk menganalisa sebuah materi.
Namun dalam pelaksanaannya asesmen nasional dilaksanakan dengan metode daring (dalam jaringan) atau online dikarenakan pada saat ini kita sedang mengalami permasalahan yang sama yaitu pandemi Covid-19 yang sedang melanda seluruh daerah di Indonesia bahkan di dunia. Karena penyebarannya yang sangat cepat dan massif maka seluruh kegiatan pembelajaran dan asesmen kompetensi pun sulit untuk dilaksanakan karena dianggap tidak efektif dan tidak efisien.
Dalam hal ini pemerintah seharusnya memperhatikan kondisi siswa yang berkendala dalam metode pembelajaran daring, khususnya siswa sekolah dasar yang memerlukan bimbingan langsung dari guru dalam pembelajaran, agar mendapatkan hasil yang maksimal.Â
Pemerintah juga harus memperhatikan kondisi ekonomi setiap siswa yang berkendala dalan sarana perangkat elektronik guna mengakses aplikasi aplikasi yang diperlukan dalam pembelajaran,
Para siswa dan guru pun harus memiliki kemampuan untuk menggunakan berbagai macam aplikasi seperti Google Classroom, Microsoft Office 365, Rumah Belajar, Zenius, Ruang Guru, siaran televisi, radio, dan media e-learning lainnya. Karena pada kenyataannya banyak guru dan siswa yang dianggap gagap dengan teknologi sehingga perlu diadakan pelatihan bagi guru dan siswa untuk mengakses aplikasi aplikasi tersebut.
Maka dari itu, agar terlaksananya asesmen kompetensi yang baik maka seluruh lapisan pendidikan harus bisa untuk saling bahu membahu agar terwujudnya pendidikan yang baik khususnya dalam kondisi yang sedang tidak stabil seperti sekarang, pemerintah pun diharapkan agar memperhatikan masyarakan khususnya kondisi siswa yang sangat terdampak oleh pandemi ini, karena kondisi ekonomi masyarakat yang beragam maka pemerintah harus bisa menaikan standar perekonomian masyarakat agar masyarakat dapat memiliki kemampuan membeli bermacam macam perangkat guna mendukung kegiatan pembelajaran.Â
Karena dengan pembelajaran yang maksimal maka akan mempengaruhi hasil dari asesmen kompetensi menjadi lebih baik lagi kedepannya.