Mohon tunggu...
Allifia Fatika Putri
Allifia Fatika Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi

Suka hal-hal yang berbau alam, kepribadian, pendidikan, sosial, dan sejarah. Dalam proses belajar menulis, semoga bermanfaat! :)

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Mengenali Dua Sisi Anak ADHD dalam Belajar yang Perlu Diketahui

10 November 2022   21:42 Diperbarui: 11 November 2022   11:40 679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi : wikihow.com

Kita ketika dalam kegiatan belajar, tidak heran jika mengalami gangguan belajar, seperti seringnya kehilangan fokus atau mengalami distraksi dalam belajar. 

Saya saja sering mengalami distraksi ketika belajar, yang awalnya ingin mencari referensi di sumber internet tapi malah membuka aplikasi sosial media dan sering sekali ketika belajar tanpa sadar melamun. Tentu ini membuat saya pribadi resah.

Tapi hal ini hanya waktu-waktu tertentu saja, syukurnya. Namun ini tidak berlaku pada anak yang memiliki gangguan belajar pada anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) yang mana mengalami gangguan belajar dengan jangka yang lama dan bukan karena faktor eksternal seperti karena kecapean, banyak pikiran, atau pun lainnya. Melainkan faktor yang internal.

ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) yang dapat dikenal sebagai gangguan pemusatan perhatian yang disertai hiperaktif, merupakan salah satu gangguan dalam belajar.  

Hal ini dikarenakan ADHD adalah suatu gangguan mental yang dapat menyebabkan sulit untuk fokus atau memusatkan perhatian dalam belajar, selain itu memiliki perilaku implusif dan hiperktif yang berlebih atau tidak sebanding atau tidak sesuai dengan tahap perkemabangan yang seharusnya dan berbeda dengan anak lainnya yang tidak ADHD.

Di sisi lain ADHD dapat diartikan juga sebagai sebuah gangguan perkembangan peningkatan dari aktifitas motorik pada anak-anak, sehingga menimbulkan aktivitas yang tidak biasanya (berlebihan). Kondisi ADHD ini biasanya dipengaruhi oleh faktor biologis serta genetis dan lingkungan. 

Adapun dalam faktor biologis akan berpengaruh pada otak yang bertugas untuk mengontrol aktifitas fiisik. Faktor biologis dan genetis ini ada sejak saat anak masih dalam kandungan. Selain itu perihal faktor lingkungan ketika anak telah lahir, hal ini berdasarkan pola asuh, nutrisi, lingkungan, dan pendidikan.

Anak ADHD dapat dilihat ciri-cirinya ketikan anak anak usia  tiga tahun sampai dewasa. Adapun anak ADHD memiliki gejala yang dapat dilihat dari aktivitasnya seperti kurang fokus yang sering terjadi, anak yang mengidap ADHD ketika dalam belajar cenderung susah menangkap dan sulit memperhatikan gurunya, anak ADHD juga cenderung pelupa dimana pelupanya sangat sering terjadi.

Misalnya lupa dalam mengerjakan tugas dan seringnya kehilangan barang karena lupa menyimpanya di mana, mereka juga biasanya kurang peka terhadap lingkungan sekitarnya karena mereka fokus terhadap dirinya sendiri sehingga biasanya cenderung memiliki rasa tidak sabaran bahkan tidak mengenal untuk antri,.

Selain itu dalam perihal berkomunikasi anak ADHD suka mengintrupsi atau memotong pembicaraan orang lain atau sekalipun dalam permainan mereka suka mengganggu orang lain, emosional pada anak ADHD sulit dikendalikan yang terkadang tidak kenal waktu dan tempat, 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun