Mohon tunggu...
Agus Sujarwo
Agus Sujarwo Mohon Tunggu... Guru - Founder Imani Foundation

Founder Imani Foundation

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Wagyumaniac Hadirkan Citarasa Jepang untuk Indonesia

6 Desember 2022   15:21 Diperbarui: 6 Desember 2022   15:40 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foodie. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Albi telah menempuh pendidikan kuliner di Indonesia dan Jepang. Ia juga pernah menjadi chef di beberapa restoran dan hotel bintang lima, baik di Bali maupun Jakarta. Hingga suatu saat ketika Albi melihat cara hidup para pemilik bisnis, yang tidak harus datang di pagi buta namun justru memiliki penghasilan luar biasa, tergeraklah nuraninya untuk mulai merintis bisnis sendiri. Berikut wawancara dengan Muhammad Qalbi Sabri, owner Wagyumaniac Meat Shop, Tangerang Selatan. 

 Boleh dijelaskan tentang sapi jepang?

Saat ini, sapi jepang adalah ras terbaik di dunia. Di Jepang harga per kilo sekitar 23.968 -- 31.957 atau sekitar tiga sampai empat juta rupiah. Rasa dagingnya seakan butter yang meleleh dan dengan flavour yang sangat kuat. Hal ini kemudian bisa lebih dipahami karena peternakan sapi jepang dilakukan dengan cara yang "tidak lazim". Sapi-sapi Jepang ini melahap grains, mendengarkan alunan musik, menikmati body massage, bahkan ketika harus dipotong pun juga dalam keadaan tenang.

Dan kini, seiring kemajuan ilmu dan tingkat konsumsi masyarakat global, sudah dibudidayakan perkawinan silang dengan sapi australia, yang dari sisi harga lebih murah ketimbang sapi jepang. Efek dari perkawinan silang ini muncullah hokubee, daging sapi asal Australia yang di-treat khusus menggunakan teknologi dari Jepang.

Selain hokubee, ada pula meltique. Situs thinkasia.id menuliskan, meltique adalah proses mengubah bagian daging sapi menjadi marbling dengan cara menyuntik lemak nabati ke dalam daging untuk mengubah tekstur lemak pada daging. Lemak nabati yang sifatnya sintetis ini diolah dari minyak kanola yang diekstrak dari biji bunga kanola. Umumnya bagian daging sapi yang diolah untuk menjadi meltique beef adalah daerah pinggul, baik itu daging has dalam (sirloin) atau daging has luar (tenderloin).


Meltique sepertinya sebuah peluang menarik?

Nah, saya masuk ke bisnis perdagingan dari sisi meltique beef ini. Bahkan bisa dikatakan, untuk wilayah Jabodetabek khususnya, saya termasuk the trendsetter untuk hal ini. Alasan saya masuk ke bisnis perdagingan adalah ingin memperkenalkan daging sapi kualitas terbaik dengan harga yang lebih terjangkau. Meltique ini sebenarnya adalah jembatan bagi mereka yang menginginkan daging premium (khas wagyu) dengan harga yang lebih murah (khas rib-eye).

Wagyu adalah jenis daging yang paling populer di dunia gourmet. Jenis daging ini termasuk kategori premium yang bisa atau sering kita temukan di berbagai restoran mewah, termasuk restoran-restoran di Jakarta. Makanan bernutrisi penuh serta berkualitas tinggi ditambah lingkungan bebas stres adalah faktor kunci sehingga menghasilkan wagyu dengan marbling yang bagus dan citarasa yang menggoda.

Memang di sisi lain saya juga pernah mendengar rumor bahwa sapi-sapi jepang diberi minum bir agar daging mereka lezat. Namun selama saya berada di Jepang saat itu untuk bekerja, saya jarang sekali menemukan kondisi tersebut.

Yang saya temukan justru, di Jepang ada alat khusus untuk memotong sapi. Berbeda dengan yang sering kita lihat (pemotongan sapi kurban), yang biasanya (sapi) diikat, ditarik, dijatuhkan, dipegang beramai-ramai, dan dipotong dengan tubuhnya yang masih meronta-ronta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun