Mohon tunggu...
Allan Maullana
Allan Maullana Mohon Tunggu... Teknisi -

Bukan siapa-siapa. Bukan apa-apa. Hanya remah-remah peradaban.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Balapan Si Bocah Kecil

11 Juli 2017   08:05 Diperbarui: 11 Juli 2017   08:12 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Iyan si bocah kecil | foto: Allan)

Matahari bersinar cerah berada tepat di atas kepala. Awan putih bergerak membentuk seperti seekor binatang lalu berubah ke bentuk binatang lainnya. Halaman rumah yang luas berubah menjadi arena balap sepeda motor. Tanah yang berwarna cokelat berubah menjadi aspal berwarna hitam pekat. Sorak sorai penonton di arena balapan terdengar sangat meriah menandakan balapan akan segera dimulai.

Para pembalap berada di posisi start-nya masing-masing. Sudah ada empat belas pembalap yang siap bersedia untuk memulai balapan. Seorang bocah berumur kurang dari lima tahun memasuki arena balapan. Berjalan santai dengan langkah pasti menuju sebuah sepeda roda tiga yang berubah menjadi sepeda motor balap dengan mesin berkapasitas besar. Bocah dengan senyum santai nampak percaya diri dan Siap bersaing dengan pembalap lainnya.

Sorak sorai penonton semakin meriah ketika bocah kecil itu memasuki arena balap. Bertambah meriah ketika bendera start corak kotak-kotak hitam-putih berkibar menandakan balapan telah dimulai. Para pembalap dengan segera mulai menancap gasnya masing-masing. Tak ketinggalan bocah kecil itu menancap gas sepeda motor balapnya dengan secepat mungkin. Bocah kecil itu yang berada di belakang mengamati ketangkasan pembalap yang ada di depannya. Tanpa ragu ia melewati pembalap yang berada di depannya satu per satu dengan cepat ketika pembalap di depannya memiliki celah dan mengurangi kecepatan saat membelok di tikungan.

Nampaknya bocah kecil ini memiliki bakat menjadi pembalap professional. Hal itu dapat dilihat dari cara ia mengendarai, melintasi sirkuit hingga cara membelok di tikungan tanpa mengurangi kecepatan sepeda motornya. Dengan cepat dan lincah bocah kecil itu tetap melaju. Para pembalap yang ia sudah lewati satu per satu nampak kesusahan mengejarnya untuk merebut posisi kembali.

Bocah kecil itu nampak berusaha keras untuk menyelesaikan balapan ini. Gas sepeda motornya semakin keras ditarik. Kini ia berada di posisi terdepan. Tak seorang pun pembalap mampu mengejarnya untuk merebut posisi terdepan. Putaran demi putaran telah di lewati. ini putaran terakhir. Dengan melaju sangat cepat ia akhirnya melewati garis finis.

Sorak sorai penonton semakin meriah. Penonton memberi tepuk tangan atas kemenangan bocah kecil ini. Ada ketenangan di wajah para penonton ketika selesai menyaksikan balapan yang membuat tegang. Kegembiraan menyelimuti semua penonton. Dengan senyum bangga menyelimuti kebahagian atas kemenangannya. Sungguh balapan yang menakjubkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun