Mohon tunggu...
Al Johan
Al Johan Mohon Tunggu... Administrasi - Penyuka jalan-jalan

Terus belajar mencatat apa yang bisa dilihat, didengar, dipikirkan dan dirasakan. Phone/WA/Telegram : 081281830467 Email : aljohan@mail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dengan BRImo, Mudik Lebaran Menjadi Lebih Indah dan Mudah

26 Mei 2022   16:40 Diperbarui: 26 Mei 2022   16:44 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dengan BRImo, momen lebaran menjadi lebih indah dan mudah (Dokumen pribadi)

Indahnya Lebaran di Kampung

Alhamdulillah, tahun ini saya bisa mudik ke Temanggung, Jawa Tengah. Setelah dua kali lebaran harus bertahan di tempat tinggal saya di Depok, Jawa Barat, karena Covid-19. Mudik tahun ini terasa sangat indah. Seluruh lapisan masyarakat menyambut dengan gegap gempita.

Mudik tahun ini, bagi saya pribadi juga sangat istimewa karena sudah sekitar 30 tahun saya tidak melaksanakan shalat Id di tempat kelahiran saya.

Biasanya, pada hari pertama lebaran saya dan keluarga melaksanakan shalat Id di Yogyakarta, setelah itu ke Temanggung. Tahun ini, kami langsung ke rumah orang tua di Temanggung karena ibu mertua di Yogya yang biasa kami kunjungi sudah meninggal sekitar 2 tahun lalu.

Suasana lebaran di kampung dirayakan sangat meriah. Bapak ibu saya, yang saat ini termasuk orang yang paling dituakan di kampung harus standby menerima tamu dari pukul 8 pagi sampai pukul 9 malam. Hampir tidak ada waktu istirahat untuk beliau berdua.

Sebagian tamu yang datang ke rumah orang tua (Dokumen pribadi)
Sebagian tamu yang datang ke rumah orang tua (Dokumen pribadi)

Tamu di rumah datang secara bergelombang, ada yang datang sendirian, berdua, bertiga hingga berombongan sampai 20 orang. Waktu kunjung-mengunjungi seperti ini bisa berlangsung lebih dari sepuluh hari.

Ada satu tradisi baru di kampung yang dulu waktu saya kecil belum ada, yaitu satu warga RT berkumpul untuk berhalal bihalal setelah melaksanakan shalat Id. Acaranya bermaaf-maafan dan makan bersama. Makanan disiapkan oleh setiap rumah sesuai dengan jatah yang disepakati.

Saya, yang selama ini dianggap sebagai "anak hilang" karena tidak pernah hadir pada acara tersebut, mendapat tugas untuk menyampaikan ceramah singkat tentang lebaran. 

Kembalinya si
Kembalinya si "Anak Hilang", setelah 30 tahun (Dokumen pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun