Mohon tunggu...
Al Johan
Al Johan Mohon Tunggu... Administrasi - Penyuka jalan-jalan

Terus belajar mencatat apa yang bisa dilihat, didengar, dipikirkan dan dirasakan. Phone/WA/Telegram : 081281830467 Email : aljohan@mail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengenang Masjchun Sofwan, Bupati “Legendaris” Temanggung

5 Oktober 2015   16:17 Diperbarui: 4 April 2017   17:50 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masjchun Sofwan, sudah lama nama tersebut tidak terdengar. Tiba-tiba pada hari Sabtu, 3 Oktober 2015 kemarin, namanya muncul kembali di media massa. Kali ini yang datang adalah kabar duka, Pak Masjchun meninggal dalam usia 88 tahun di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) dan dimakamkan pada tanggal 4 Oktober di TPU Tanah Kusir Jakarta. “Inna lillahi wainna ilaihi rajiun”, Sesungguhnya kita adalah milih Allah, kepada-Nya lah kita akan kembali.

[caption caption="Almarhum Masjchun Sofwan, Bupati Temanggung 1964 -1978 (gambar : Wikipedia)"][/caption]

Jabatan formal terakhir almarhum adalah sebagai Gubernur Jambi untuk dua periode, yaitu tahun 1979 – 1989. Pak Masjchun tercatat sebagai salah satu gubernur yang berhasil membangun provinsi tersebut.

Beliau lah yang membuka wilayah terisolir di Jambi dengan membangun infrastruktur jalan. Prioritas pertama adalah membangun jalan yang menghubungkan kota Jambi ke ibukota kabupaten. Setelah itu membangun jalan desa di seluruh pelosok Jambi.

Karena terobosannya tersebut, Pak Masjchun banyak disebut sebagai gubernur ‘buldoser'. Di samping itu, kemana-mana Pak Masjchun juga sering terlihat menaiki ‘buldoser’, Toyota Landrover sasis panjang pabrikan 1975. Kendaraan ini cukup bandel dan anti slip untuk menjelajah seluruh wilayah Jambi yang sebagian besar masih berupa hutan.

Selain berhasil di bidang infrastruktur, prestasi Jambi yang melambung selama kepemimpinan Pak Masjchun adalah di bidang olah raga. Banyak prestasi yang diraih para atlet Jambi di tingkat nasional maupun internasional. Yang paling terkenal adalah di cabang olah raga renang. Semua orang pasti tahu prestasi keluarga Raja M. Nasution, terutama Elfira Rosa dan Maya Masita nasition, di cabang olah raga air ini.

Sebelumnya, Jambi tak banyak dilirik orang, bahkan banyak orang yang belum tahu dimana letak propinsi ini di Sumatera. Mereka hanya tahu Sumatera itu adalah Medan, Palembang atau padang.

Bupati “Legendaris” Temanggung

Sebelum menjabat sebagai Gubernur Jambi, Pak Masjchun juga pernah menjabat sebagai Bupati Temanggung selama dua periode dari tahun 1964-1978. Di kabupaten berhawa sejuk yang terletak di lereng Gunung Sumbing dan Sindoro ini, namanya juga tak kalah harum.

Nama Masjchun Sofwan sebagai bupati Temanggung telah menjadi legenda, mungkin seperti Mohammad Noer sebagai Gubernur Jawa Timur dan Ali Sadikin sebagai Gubernur DKI Jakarta. Sampai saat ini, terutama bagi mereka yang berusia di atas 50 tahun, banyak yang masih terkenang-kenang dengan nama Pak Masjchun. Dia lah Bupati Temanggung sepanjang jaman, yang lain adalah para penggantinya saja.

Meskipun Pak Masjchun Sofwan bukan putra asli Temanggung, banyak orang yang menganggapnya sebagai putra daerah karena kepemimpinannya yang sangat merakyat, tidak menjaga jarak dan penuh dengan terobosan. Pak Masjchun lahir di Blitar pada tanggal 27 Sepetember 1937.

Keberhasilan Temanggung yang selalu menjadi langganan sebagai kota terbersih tak lain adalah hasil kerja keras dan tangan dinginnya. Pak Masjchun tak segan-segan pula turun ke lapangan atau istilah sekarang populer dengan istilah blusukan, untuk mengecek langsung kondisi masyarakat yanbg dipimpinnya.

Saat melakukan blusukan dari kampung ke kampung, Pak Masjchun selalu menyamar sebagai orang biasa. Suatu ketika, dia pernah tertangkap basah sedang membersihkan sampah di kampung yang disinggahi. Sejak saat itu, banyak orang yang malu jika melihat lingkungannya kotor. Dengan tindakan langsung, Pak Masjchun memberikan contoh kepada rakyatnya.

Kiat Kepemimpinan Pak Masjchun

Kiat sukses kepemimpinan Pak Masjchun yang melegenda ternyata sangat sederhana. Kiat ini disampaikan sendiri oleh Pak Masjchun saat menyerahkan estafet kepemimpinannya sebagai Gubernur Jambi kepada penggantinya pada tahun 1989.

Berikut kutipan kiat tersebut, “Dalam agama diajarkan, bahwa setiap mengawali sesuatu, termasuk tugas, kita harus mengucapkan Bismillah. Kita bekerja itu karena Allah, diniati sebagai ibadat. Apapun fungsi dan tugas kita hasrus laksanakan semaksimal mungkin. Harus bekerja kerasmembanting tulang, tetapi dengan hati yang berserah diri (semeleh, bahasa Jawa), dengan tawakal. Jika apa yang kita lakukan itu dinilai baik oleh atasan ataupun lingkungan dan masyarakat, kita akan mensyukurinya, tetapi seandainya seseorang telah bersusah payah dan berusaha dengan sungguh dalam menunaikan tugas, tetapi dinilai tidak baik, tidak diterima baik oleh atasan mapunun lingkungan dan masyarakat, ia harus menerimanya dengan berserah diri kepada Tuhan. Yang penting dan tiap kali harus kita lakukan adalah mawas diri, bertanya kepada diri sendiri apakah kita telah menunaikan tugas dan kewajiban kita dengan sungguh-sungguh sesuai dengan ketentuan.

Saya percaya bahwa pangkat, derajat dan rejeki itu tidak dapat dikejar-kejar dan dipaksakan untuk datang. Ia akan datang dengan sendirinya sesuai dengan amal perbuatan kita dengan tidak meninggalkan ikhtiar. Ujud dari ikhtiar tersebut ialah menunaikan tugas dengan sebaik-baiknya, tiada terkecuali apakah sebagai pegawai negeri atau swasta”.

Rindu Model Kepemimpinan Model Pak Masjchun

Sebagai rakyat biasa kita tentu merindukan pemimpin model Pak Masjchun, pemimpin yang ikhlas dan sederhana serta bersungguh-sungguh melayani rakyat. Setiap kali melakukan blusukan, Pak Masjchun selalu melakukan sendiri, tanpa dikawal apalagi diliput media. Dengan cara ini dia langsung bisa melihat bagaimana kondisi dan situasi di wilayah yang dipimpinnya.

Pak Masjchun juga bukan orang yang ABS (asal bapak senang) dengan laporan yang baik-baik dari anak buahnya. Dia akan mengecek langsung setiap program pembangunan yang dilakukan dan memastikan bahwa semua berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Pak Masjchun juga bisa memberikan arahan yang jelas kepada para stafnya sehingga mereka bisa menangkap setiap perintah dengan mudah dan jelas.

Selamat jalan Pak Masjchun Sofwan, insyaallah jalan Bapak mudah nan lempang dan mendapatkan tempat yang mulia di sisi Allah SWT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun