Mohon tunggu...
Al Johan
Al Johan Mohon Tunggu... Administrasi - Penyuka jalan-jalan

Terus belajar mencatat apa yang bisa dilihat, didengar, dipikirkan dan dirasakan. Phone/WA/Telegram : 081281830467 Email : aljohan@mail.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Kuliner “Menyeramkan” Khas Temanggung

6 Februari 2012   10:04 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:59 5803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1328522309430774770

Indonesia mempunyai kekayaan kuliner luar biasa.  Masing-masing daerah mempunyai kuliner khas yang tidak dipunyai daerah lain. Palembang misalnya terkenal dengan Pempek, Padang dengan Rendang, Yogyakarta dengan Gudeg dan lain-lain.

Temanggung, kampung asal saya, juga mempunyai banyak kuliner yang khas. Yang lebih unik, nama kuliner yang ada di daerah ini kadang juga aneh-aneh dan terkesan “menyeramkan”, bahkan kalau kita hanya mendengar namanya, kita pasti tidak akan pernah mengira bahwa nama-nama tersebut adalah nama makanan.

Sayang beberapa diantaranya saat ini sudah agak susah dicari di Temanggung. Setiap kali saya pulang kampung dan mencarinya saya hampir tak pernah mendapatkannya. Yang bisa saya jumpai saat ini adalah berbagai jenis kuliner yang juga saya bisa temui di tempat lain.

Padahal kuliner asli Temanggung dijamin enak, murah, halal, bergizi serta aman bagi penderita berbagai penyakit yang banyak menjangkiti orang-orang kota seperti kolestrol, asam urat, darah tinggi, jantung dan lain sebagainya. Beberapa kuliner tersebut sebagian akan saya tulis di bawah ini.

[caption id="attachment_160746" align="aligncenter" width="600" caption="Penjual jajanan khas Temanggung (foto : Danang Dhave/Kompasiana)"][/caption]

Ketan Gudig (ketan penuh koreng)

Makanan ini terbuat dari beras ketan yang dicampur dengan kacang gelandang. Bentuk dan warnanya yang tidak putih mulus dan bertotol-totol hitam mengingatkan kulit yang kena penyakit gudig.

Dulu sewaktu saya kecil, makanan ini termasuk salah satu jenis jajanan utama yang dihidangkan dalam setiap acara hajatan. Sayang saat ini makanan ini sudah susah dicari lagi. Sekarang jarang orang menanam kacam gelandang, disamping itu membuatnya cukup cukup memakan waktu dan tenaga.

Ndas Borok (kepala borokan) atau Sikil Krowak (kaki luka menganga)

Makanan ini terbuat dari parutan singkong dan kelapa yang atasnya diberi gula jawa kemudian dikukus. Tampilannya memang mirip kepala borokan, tetapi rasanya dijamin gurih dan manis. Waktu saya kecil makanan ini cukup popular. Di setiap warung jajanan yang ada di sekitar sekolah dasar, Ndas Borok termasuk makanan favorit yang disukai anak-anak. Makanan ini juga cocok untuk hantaran bapak-bapak yang bekerja di sawah.

Bol Jaran (anus kuda)

Makanan ini juga cukup populer di tempat lain, yaitu Corobikang. Tetapi orang Temanggung lebih suka menyebutnya dengan Bol Jaran, mungkin karena bentuknya yang mirip dengan anus kuda. Orang Temanggung nampaknya sangat suka menghubung-hubungkan makanan dengan berbagai hewan peliharaan yang ada di sekitarnya.

Tai Kucing (kotoran kucing)

Jangan pernah membayangkan makanan ini dari segi namanya. Kalau melakukan itu, mungkin kita akan langsung merasa jijik bahkan muntah.

Makanan ini terbuat dari tepung ketan yang digoreng kemudian dilumuri gula halus. Bentuknya, maaf-maaf, memang seperti tahi kucing. Tetapi ketika dicoba rasanya dijamin yummy…

Balung Kuwuk (tulang kuwuk, sejenis kucing hutan)

Makanan ini adalah nama lain dari keripik singkong seperti yang saat ini banyak beredar di pasaran. Dulu sewaktu saya kecil, para tetangga saya membuat Balung Kuwuk dengan cara yang sangat sederhana, sehingga hasilnya tidak sebagus dan sehalus seperti yang ada di pasaran sekarang ini. Waktu itu Balung Kuwuk yang enak biasanya yang dibuat di daerah Magelang.

Emping Kecis (emping palsu)

Dulu, di kampung saya emping termasuk salah satu jenis makanan yang harganya lumayan mahal. Saat lebaran, makanan ini hanya ada di toples rumah orang-orang kaya saja.

Salah satu cara untuk mengukur tingkat sosial ekonomi seseorang dalam masyarakat waktu itu antara lain bisa dilihat dari hidangan yang disajikan pada saat hari raya lebaran.

Mereka yang tidak punya banyak uang, tetapi ingin tampil bergaya kemudian membuat emping dari bahan baku singkong, bukan melinjo seperti biasanya.

Bajingan

Cara membuat makanan ini cukup sederhana, yaitu singkong dipotong kecil-kecil kemudian direbus dengan gula merah dan santan. Asal-muasal kenapa makanan ini disebut Bajingan agak susah menelusurinya.

***

Di luar makanan “menyeramkan” tersebut, masih banyak makanan lain yang namanya juga cukup aneh dan lucu, sebut saja misalnya Ndog Gludug (telur guntur) yang bahan utamanya singkong dikukus kemudian dihaluskan dan dicampur parutan kelapa, gula pasir dan diberi vanili, setelah itu dibentuk bulat-bulat lalu digoreng.

Ada juga Untuk Cacing (rumah cacing), makanan  yang terbuat dari tepung ketan yang dibuat seperti rumah cacing, rasanya manis dan gurih. Juga ada Ento Cothot, Rondo Royal, Rondo Kemul, Moto Kebo, Ndog Bulus, Pelok, Antari, Cethil, Gatot, Meniran dan lain-lainnya.

Untuk hidangan utama, kuliner khas Temanggung juga cukup banyak. Beberapa di antaranya yang menjadi favorit saya dan selalu saya buru setiap kali pulang kampung antara lain Sego Gono, Empis-empis dan Kuban Ramban.

Sego Gono adalah nasi yang dicampur dengan sayuran seperti kol, kacang panjang, bumbu kelapa dan teri. Makanan ini banyak dihidangkan saat ada acara yang melibatkan banyak orang misalnya saat Nyadran, saat mulai menggarap sawah atau menanam tembakau.

Empis-empis adalah semacam oseng-oseng yang bahan utamanya adalah lombok ijo, bisa ditambahi dengan ikan asin, tongkol, rempela ati, tahu atau tempe. Sedangkan Kuban Ramban adalah rebusan aneka dedaunan yang tumbuh liar di ladang lalu dibumbuhi dengan parutan kelapa yang dibakar terlebih dahulu. Selain itu juga ada Bakso Uleg, Kupat Tahu, Pelas, Lesah, Buntil dan lain sebagainya.

Makan nasi dengan sayur Empis-empisKuban Ramban, ditambah pete bakar dan belut goreng adalah makanan yang selalu disediakan ibu saya setiap kali saya pulang  ke Temanggung.  Rasanya tak ada makanan lain yang lebih lezat daripada makanan yang disediakan oleh ibu di rumah.

Bagi Kompasianer atau pembaca yang kebetulan punya acara atau melewati kota Temanggung, dimohon jangan lupa untuk mencatat Ketan Gudig, Ndas Borok, Tai Kucing, Bol Jaran, Bajingan dan lain-lainnyadalam daftar kuliner yang wajib dibeli dan dicicipi. Insyaallah dijamin puas dan tidak akan pernah menyesal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun