Pendahuluan
Pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol menjadi babak baru dalam sejarah politik Korea Selatan. Keputusan Mahkamah Konstitusi pada 4 April 2025 untuk memberhentikan Yoon dari jabatannya menjadi salah satu momen paling dramatis dalam politik negara tersebut.Â
Tindakan Yoon mendeklarasikan darurat militer yang kontroversial pada 3 Desember 2024 memicu protes besar-besaran, memperdalam polarisasi politik, dan mengguncang stabilitas pemerintahan.
Perdana Menteri Han Duck-soo kini menjabat sebagai presiden sementara, dengan pemilu baru yang dijadwalkan pada 3 Juni 2025, sesuai dengan keputusan kabinet yang akan difinalisasi dalam rapat pada 8 April 2025.
Karir Yoon Suk Yeol
Yoon Suk Yeol memiliki karier yang menonjol sebelum menjadi presiden. Ia lahir pada 18 Desember 1960 di Seoul dari keluarga akademisi. Setelah menyelesaikan pendidikan hukum di Universitas Nasional Seoul, ia memulai kariernya sebagai jaksa pada 1994, dikenal sebagai sosok tegas yang tidak berkompromi terhadap korupsi.
Namanya mulai dikenal luas pada 2013 ketika ia mengungkap tekanan atasannya untuk menghentikan penyelidikan kasus kampanye ilegal. Yoon terkenal dengan pernyataan, "Saya tidak loyal kepada orang-orang berkuasa," yang mencerminkan integritasnya.
Masuk ke dunia politik pada 2021, Yoon bergabung dengan Partai Kekuatan Rakyat (People Power Party) dan memenangkan pemilu 2022 dengan selisih suara tipis melawan Lee Jae-myung dari Partai Demokrat. Kampanye Yoon berfokus pada ketegasan terhadap Korea Utara, hubungan yang lebih erat dengan Amerika Serikat, dan reformasi ekonomi.
Rentetan Kejadian
Deklarasi Darurat Militer