Mohon tunggu...
Muhammad Al Jaelani
Muhammad Al Jaelani Mohon Tunggu... -

Love For All Hatred For None

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kaya Miskin Sama Saja

8 Januari 2011   03:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:50 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Abu Dzar meriwayatkan, suatu ketika sekelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah (miskin) mengadu kepada Rasulullah saw, mereka seakan-akan pesimis dengan ibadah yang mereka lakukan, karena tidak bisa menyaingi orang-orang yang punya kelebihan harta.

"Ya Rasul, orang-orang yang kaya pasti banyak pahalanya ketimbang kami. Mereka bisa mengambil  pahala dari Shalatnya, puasanya, dan juga pahala dari sedekah yang mereka berikan, karena memiliki banyak harta," kata mereka.

Rasulullah saw menjawab, "Bukankah Allah juga memberi peluang yang besar buat kalian (orang-orang miskin) dengan bersedekah?"

"Apa yang bisa disedekahkan dari orang-orang miskin seperti kami ya Rasul?" Tanya mereka.

Rasulullah saw menjawab, "Sesungguhnya tasbih (mengucapkan kalimat Subhanallah, artinya Maha Suci Allah), takbir (mengucapkan kalimat Allohuakbar, artinya Allah Maha Besar), tahmid (mengucapkan kalimat Alhamdulillah, artinya Segala Pujian milik Allah) dan tahlil yang kalian ucapkan merupakan sedekah. Mengajak kebaikan dan mencegah ketidak baikan juga sedekah, bahkan, hubungan seks suami istri di antara kalian juga termasuk sedekah.

"Maksudnya apakah melakukan hubungan intim suami istri itu juga bisa berpahala?" Tanya mereka seakan tidak percaya.

Raulullah saw pun menjawab,"Betul. Coba bayangkan! Jika nafsu seks itu disalurkan pada tempat (wanita) lain yang terlarang, bukankah itu termasuk dosa?"

Mereka pun menyahut. "Oh iya, jelas berdosa."

Rasulullah saw kemudian menimpali, "Nah, begitu juga sebaliknya. Jika hal itu dilampiaskan pada wanita (istri) yang halal, tentu saja akan memperoleh pahala."

Akhirnya mereka pun menjadi senang. (HR. Muslim)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun