Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) merupakan kebijakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, dimana perguruan tinggi yang memberikan hak belajar di luar kampus selama satu semester atau setara dengan 20 SKS.
Kegiatan MBKM terlaksana setelah mendapat persetujuan dari kampus yang menerapkan sistem kampus merdeka dan Tim Rekognisi Prodi. Untuk mengikuti kegiatan MBKM, mahasiswa diberi kebebasan untuk memilih salah satu dari delapan aktivitas MBKM yang ditawarkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.Â
Kegiatan MBKM penulis sendiri adalah kegiatan wirausaha dengan judul Menyiasati Krisis Pendapatan akibat Pandemi Covid-19 dengan Berwirausaha Daging, Telur, dan Anak Bebek guna Memajukan Peternak Bebek Skala Kecil. Kegiatan ini telah terlaksana mulai bulan Maret hingga Juni 2022 di Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo.
Peternakan termasuk ke dalam lima subsektor pertanian yang bertujuan untuk menyediakan pangan hewani. Sektor peternakan mengambil peranan penting dalam pembangunan nasional melalui tujuan pembangunan peternakan dalam meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang unggul.Â
Selain itu, dengan mengoptimalkan peran peternakan, maka dapat dicapai perekonomian yang maju serta ketahanan pangan sebagai aspek dalam memajukan pembangunan nasional. Akan tetapi, pandemi Covid-19 berdampak pada berbagai bidang kehidupan di seluruh dunia, salah satunya perekonomian.
Perekonomian merupakan salah satu unsur penting dalam kesejahteraan penduduk. Perekonomian yang baik serta mengalami pertumbuhan akan berdampak positif pada peningkatan penghasilan masyarakat dan dapat membuka peluang masyarakat dalam memperoleh penghasilan melalui peran sertanya dalam aktivitas ekonomi.Â
Terjadinya pandemi Covid-19 mengakibatkan perekonomian tidak mengalami pertumbuhan dan pada laju pertumbuhan ekonomi cenderung negatif. Hal ini dapat berpengaruh pada pengurangan aktivitas pada sektor usaha sehingga tidak sedikit pekerja yang mengalami penurunan penghasilan dan juga PHK (Pemutusan Hubungan Kerja).Â
Salah satu yang terdampak pandemi Covid-19 adalah masyarakat Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo, yang mayoritas warganya bekerja sebagai buruh pabrik.Â
Dengan adanya pandemi, tidak sedikit pekerja yang terkena PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) sehingga mengalami penurunan pendapatan dan mengakibatkan tidak terpenuhinya gizi dalam keluarga.Â
Mayoritas warga yang terdampak mulai memanfaatkan lingkungan untuk memulihkan keadaan akibat adanya dampak dari pandemi, yaitu dengan menjadi peternak bebek.