Mohon tunggu...
Ali Zaenuddin
Ali Zaenuddin Mohon Tunggu... Penulis - Masih Mahasiswa

Analis Kebijakan Publik Pada Konsentrasi Islam, Pembangunan dan Kebijakan Publik (IPKP) Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Memaknai Keberagaman sebagai Persatuan

16 Januari 2020   22:40 Diperbarui: 16 Januari 2020   22:49 881
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gubernur DIY Sri Sultan HB X (tengah) bersama Mahfud MD dan Gus Mus (ketiga dari kanan) serta civitas akademika UII Yogyakarta (Sumber: Dok. Pribadi)

Ibarat burung yang lepas dari sangkar kemudian menabrak benda-benda ketika pertama kali terbang adalah ungkapan Gus Mus tentang masyarakat Indonesia. Gus Mus meminta kalangan intelektual untuk menjadi contoh dalam kehidupan berbangsa. Karena hal inilah yang masih kurang diantara masyarakat kita. Banyak diantara generasi muda yang sudah mulai meninggalkan bertanya mengenai permasalahan agama kepada para kyai atau ustadz-ustadz di pondok pesantren. 

Mereka lebih memilih internet sebagai jalan untuk dapat memberi jawaban dari pertanyaan mereka. Sebingga mereka mengganggap pendapat mereka yang benar, yang lain salah. Fenomena keberagaman inilah yang perlu dibenahi dengan cara belajar agama melalui sumber agama, agar tidak menjadi seekor burung yang baru lepas dari sangkar sehingga menabrak apa saja yang ada didepannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun