Mohon tunggu...
Alivia RahmaDila
Alivia RahmaDila Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa ilmu komunikasi

Dalam rangka menyelesaikan mata kuliah pengantar ilmu politik

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Berdemokratisasi dalam Nasionalisme

13 Desember 2019   00:32 Diperbarui: 13 Desember 2019   11:08 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

*Oleh : Alivia Rahma Dila

Indonesia sebagai negara demokrasi berdri dan diakui sebagai negara demokrasi sejak 1945, demokrasi lahir atas dasar negara kesatuan republik indonesia itu sendiri yang dimana negara kesatuan ini mencakup keberagaman sebuah ras, budaya, suku, bahasa, dan keyakinan yang berbeda-beda.

Oleh sebab itu, demokrasi di Indonesia diselaraskan oleh nasionalisme yang tinggi, dimana nasionalisme itu sendiri diciptaka dan dikembangkan untuk mempertahankan kedaulatan sebuah negara itu sendiri. Nasionalisme juga mewujudkan sebuah identitas negara yang dimana mempunyai cita-cita atau tujuan yang sama dan mewujudkan sutu kepentingan nasional.

Menurut Abraham Lincoln,  demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan yang diselenggarakan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Artinya, rakyat adalah pemegang kekuasaan tertinggi dalam suatu pemerintahan, dimana masing-masing dari mereka memiliki hak yang sama dalam upaya mengatur kebijakan pemerintahan.

Dari penjelasan arti demokrasi tersebut dapat disimpulkan bahwa rakyat memiliki kekuasaan tertinggi dalam hal pembuatan keputusan yang berdampak bagi kehidupan rakyat secara keseluruhan. Sistem pemerintahan demokrasi memberikan kesempatan penuh kepada warganya untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses perumusan, pengembangan, dan penetapan undang-undang, baik itu melalui perwakilan ataupun secara langsung.

Didalam al-qur'an juga dijelaskan tentang demokrasi seperti yang terdapat pada QS Ali Imran: 159 "Maka disebabkan rahmat dari Allahlah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.

Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang- orang yang bertawakal kepada-Nya." (QS Ali Imran: 159).

Sistem demokrasi sebenarnya telah dikenal dan diterapkan sejak jaman Yunani kuno. Dalam pelaksanaannya, rakyat dapat terlibat secara langsung dalam proses mengambil keputusan yang berkaitan dengan keberlangsungan suatu negara.

Sistem demokrasi seperti di jaman Yunani kuno tersebut tentunya sulit untuk diterapkan pada suatu negara yang wilayahnya sangat luas dengan jumlah penduduk yang banyak. Misalnya di Indonesia yang terdiri dari banyak pulau dengan jumlah penduduk lebih dari 200 juta jiwa, tentu sistem demokrasi ala Yunani kuno sudah tidak relevan lagi.

Itulah yang kemudian menjadi alasan mengapa Indonesia membentuk lembaga perwakilan rakyat, yaitu Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Dalam hal ini, DPR berperan untuk menyampaikan aspirasi rakyat kepada pemerintah. Kondisi ini kemudian memunculkan demokrasi perwakilan atau demokrasi tidak langsung.

Demokratisasi dapat menimbulkan nasionalisme apabila golongan elite yang kuat di dalam suatu negeri perlu memanfaatkan tenaga rakyat untuk tugas perang dan pembangunan ekonomi, tetapi mereka tidak mau menyerahkan wewenang politik kepada rakyat itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun