Kondisi pandemi covid-19 di Indonesia masih merajalela, tentu saja membuat segala aktivitas sosial masyarakat dibatasi. Karena situasi yang tak terelakkan ini, banyak masyarakat yang akhirnya melakukan berbagai hal kegiatan di rumah untuk mengusir rasa bosan dan stres. Seperti memelihara hewan. memasak, bahkan berkebun. Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang melalui program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa ( PMM ) mengadakan program penanaman pohon di dsn Turus, Desa Ternyang, Kab. Malang. Penanaman pohon dilakukan tanggal 29 Oktober 2020.
Selama pandemi ini, terutama bagi pelajar atau pekerja, hampir setiap waktu dituntut untuk mengerjakan tugas melalui ponsel atau komputer (Work From Home). Yang mana pasti akan menambah stres dan cemas. Maka, berkebun merupakan salah satu alternatf yang ampuh untuk mengurangi stres. Karena dengan berkebun tubuh kita dapat bergerak aktif dan lebih segar.
Dilansir dari medcom.id, dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Physiological Anthropology, partisipan yang mengerjakan tugas yang melibatkan tanaman dilaporkan merasa lebih santai dan nyaman daripada mereka yang mengerjakan tugas administratif dan komputer. Dan studi lain yang ditemukan dalam Journal of Health Psychology menemukan bahwa berkebun menghasilkan penurunan stres dan kortisol (hormon stres) yang signifikan.Â
Program penanaman pohon ini juga salah satu bentuk bantuan terhadap warga desa untuk mendapatkan penghasilan dari menjual bibit atau memanen hasilnya nanti. terdapat 3 pohon yang akan ditanam di halaman depan Balai Dukuh dsn.Turus. Yakni 1 pohon jambu air merah dengan tinggi kurang lebih 1,5 m ; 1 jambu air merah dengan tinggi kurang lebih 1,3 m, dan jambu air hijau dengan tinggi 1,1 m.
Alasan menanam tanaman jambu air ini karena dapat berbuah lebih cepat daripada buah yang lain. " saat ini jambu air merah sedang susah di cari. " tutur pak Hadi selaku perangkat desa Ternyang. Oleh karena itu, pohon ini juga dapat dikembangbiakkan oleh masyarakat sekitar.Â