Mohon tunggu...
Humaniora

Lakukan Ngopi (Ngobrol Pintar) Setiap Saat

19 Maret 2018   01:32 Diperbarui: 19 Maret 2018   07:14 979
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ngopi yang ini sedikit berbeda, kenapa? Karena penjelasan dari ngopi yaitu meminum kopi, nah penulis membuat opini yaitu ngopi tau singkatan dari ngobrol pintar, apa sih ngobrol pintar itu? 

Ngopi (ngobrol pintar) berasal dari kata "obrol" yang bermakna bercakap-cakap atau berbincang-bincang secara santai, dan setelah di berikan imbuhan memiliki makna mengobrolkan atau memperbincangkan, sedangkan kata "pintar" dalam KBBI artinya pandai, cakap, cerdik ,banyak akal. Jadi penulis menyimpulkan ngopi (ngobrol pintar).

Yaitu membicarakan atau berbincang-bincang dengan cara yang sesuai dengan kondisi yang ada dan bertujuan untuk memberikan pengetahuan yang berguna/bermanfaat. karena kita tau di jaman yang serba modern ini, obrolan lebih sering di lakukan di dunia Maya atau bisa juga obrolan setiap saat yang menurut penulis tidak ada faedahnya (manfaat). Sehingga fenomena ini sangat berpengaruh besar dalam pertumbuhan anak-anak sehingga bisa kita lihat banyaknya kasus-kasus yang korbannya rata-rata anak dibawah umur seperti berita yang beredar di akun media sosial di Instagram Hp dijual, anak SMP gantung diri, dalam berita ini seorang anak  SMP nekat gantung diri karena hp miliknya dijual oleh ibunya karena anak itu tidak belajar dan asik dengan handphone nya. Dengan adanya berita ini penulis merasa miris, karena bisa dikatakan anak jaman sekarang harus lebih diperhatikan lagi dan orang tua maupun orang sekitar harus lebih mengawasi dalam proses pertumbuhan anak.

Untuk itu Penulis akan membahas  ngopi (ngobrol pintar) mengenai upaya yang dilakukan seorang konselor/guru BK dalam menjalin komunikasi dengan konsultan, namun kalau Anda bukan termasuk profesi itu, cara ini juga sering dilakukan semua orang dalam menjalani komunikasi baik dalam mendidik, membantu , menyelesaikan masalah anak sendiri atau orang lain.

Dengan cara pendekatan-pendekatan inilah konsolor/guru BK menjalin komunikasi/berbincang untuk membuat konsultan dan peserta didik mendapatkan manfaat dan bisa menyelesaikan masalahnya. pendekatan-pendekatan itu diantaranya di bahas dalam buku karangan Bapak JUNTIKA NURIHSAN pendekatan dalam Bimbingan konseling ada Pendekatan Krisis, Pendekatan Remidial, Pendekatan Preventif, dan Pendekatan Pengembangan. Dari keempat pendekatan tersebut artinya adalah;.

Pendekatan krisis mengupayakan bimbingan yang diarahkan kepada individu yang mengalami krisis atau masalah, bertujuan mengatasi krisis atau masalah-masalah yang dialami individu.

Pendekatan Remidial diarahkan kepada individu yang mengalami kelemahan atau kekurangan, tujuannya untuk membantu memperbaiki kekurangan-kekurangan atau kelemahan yang dialami individu.

Pendekatan Preventifdiarahkan pada antisipasi atau pencegahan terhadap masalah-masalah umum individu, tujuannya untuk mencegah jangan sampai masalah tersebut menimpa individu.

Pendekatan Perkembangan yaitu menekankan pada pengembangan potensi dan kekuatan yang ada pada individu secara optimal.

Nah untuk itu penulis mengajak lakukanlah ngopi  (ngobrol pintar), cara ini sangat cocok dengan jaman sekarang ini, bisa saja cara ini dilakukan saat kumpul, ataupun mengintrogasi saat seorang memiliki masalah dalam kehidupannya. 

Dengan lebih jelasannya pendekatan diatas, penulis menyimpulkan bahwa dalam menghadapi lawan bicara atau menjalin komunikasi dengan lawan bicara pendekatan-pendekatan diatas bisa digunakan untuk menyelesaikan masalah yang ditimpa peserta didik, konsultan, anak sendiri dan orang lain yang memiliki problem (masalah). Karena dengan upaya pendekatan tersebut dalam menjalin obrolan/berbincang bisa diterima dengan baik, dan peserta didik/konsultan lebih nyaman dalam menghadapi masalah. Semoga bermanfaat dan semoga cara ini diterapkan supaya kasus-kasus yang di alami karena menyangkut kepribadian yang menyimpang dapat dikurangi dengan cara berkomunikasi dengan baik, good luck.

Faisal Afi Aliudin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun