Coba renungkan lagi, sejenak, siapa yg menjadi target audience dari debat terbuka para kandidat Capres dan Cawapres  itu? Akankah mempengaruhi swing votters? Atau loyal audience sehingga beralih pilihan!?.
Mari kita coba lihat. Â
Setiap stasiun tv, Â dimana nanti debat akan disiarkan, sudah memiliki publiknya sendiri sendiri. Umpanya, dpt dipastikan publik nya metro tv adalah pendukung paslon no. 1. Dan publik nya TV one, Â adalah pemilih paslon no. 2.
Artinya setiap pemirsa, sdh terbagi pilihannya. Sudah memiliki pilihan sendiri. Sdh ada predisposisi. Akan sulit terpengaruh hanya karena melihat tayangan debat tsb.
Sekarang, bagaimana dg swing votters? Mereka adalah yg belum menentukan pilihannya. Kenapa? Â Mereka kelompok yg abai terhadap persoalan pemilu itu, karena berbagai penyebab. Mereka bisa memilih pasangan mana saja, tanpa memberi akses kpd pilihannya.
Dari kelompok swing votters lah, Â biasanya golput itu lahir.
Apalagi kalau hari  pilihan pada hari jumat atau senin, fenomena golput angkanya tinggi, bisa terjadi.
Balik lagi, jd KPU mengelar Debat itu, untuk siapa? Â Dan bermaksud apa?