Mohon tunggu...
Syafiq Ali Fadlul Rahman
Syafiq Ali Fadlul Rahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - alisyafiq_

Menyelam bersama kata, terbang bersama makna

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Internet sebagai Pelipur Lara dari Senjangnya Fasilitas Kesehatan di Desa

17 Juli 2022   23:42 Diperbarui: 18 Juli 2022   00:10 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesenjangan masih menjadi rasa, ketidaknyamanan masih menjadi derita, dan kesetaraan masih menjadi harapan terbesar jiwa.

Ini mengenai cerita saya di Dusun Jalatrang, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis. Salah satu tempat terpencil di Kabupaten Ciamis yang belum sepenuhnya memiliki tingkat kenyamanan hidup yang memadai, dusun yang terbilang jauh dari pusat kota menjadikan sentuhan fasilitas kehidupan sosial masih belum dapat merata dan belum dapat mencakup seluruh hajat hidup warga. 

November 2019, saya beserta 19 teman saya ditugaskan untuk melakukan pengabdian di desa tersebut, pengabdian dalam rangka pemenuhan tugas akhir di Sekolah Menengah Atas (SMA), juga sebagai sarana bagi kami untuk lebih mengenal masyarakat dengan terjun di tengah kehidupan mereka secara langsung. 

Belum genap tiga hari kami berada di desa Jalatrang, dua teman saya mengalami kenaikan suhu tubuh yang sangat tinggi, menjadikan semangat mereka tersapu oleh penyakit yang menjamu. Kala itu kepanikan kami terhadap kondisi kesehatan mereka berdua terjadi pada jam tujuh malam, menjadikan kami tak berpikir panjang untuk mengambil tindakan dan beranjak meminta pertolongan warga sekitar. 

Namun alangkah senjangnya negeri kami, warga sekitar hanya memberikan pertolongan menurut kemampuan mereka dan tidak dapat berbuat banyak untuk melanjutkan pengobatan. Katanya tidak ada pusat kesehatan yang dekat dengan desa mereka, layanan puskesmas terletak di seberang desa yang akan memerlukan waktu 20 menit untuk menjangkaunya, itupun tanpa jaminan masih atau tidaknya puskesmas melayani masyarakat untuk melakukan pengobatan.

Esoknya bapak kepala desa bercerita kepada kami, bahwa memang di desa Jalatrang ini masyarakat masih kesulitan untuk mengakses layanan kesehatan. Kondisi puskesmas yang terbilang jauh dari pemukiman menjadikan masyarakat desa sangat sulit untuk menjangkaunya, terlebih akses jalan yang harus mereka lalui untuk sampai di puskesmas sangatlah sulit untuk dilewati. 

Hingga saat ini, masyarakat desa hanya bergantung kepada satu tenaga kesehatan yang disebutnya sebagai "mantri", seorang dokter dari kampung seberang yang mendedikasikan hidup dan kemampuannya bagi masyarakat desa. Mantri biasanya merupakan dokter keliling yang memeriksa pasien di rumah si pasien tersebut, akan datang apabila pasien tersebut memintanya untuk memeriksa kondisi kesehatan mereka.

Dahulu lebih parah lagi, pak kepala desa bercerita bahwasannya rumah si mantri yang berada di kampung seberang menjadikan masyarakat yang akan menggunakan jasanya harus rela berjalan kaki untuk meminta pertolongan. Tidak seperti sekarang yang mana masyarakat desa sudah didampingi oleh koneksi internet, memanggil dan meminta jasa mantri dengan lebih mudah melalui aplikasi pengantar pesan digital.

Kehadiran internet diakui warga desa sebagai sebuah pelipur lara dari buruknya kondisi fasilitas kesehatan di tempat mereka. Menjadi sarana yang memudahkan mereka dalam memanggil mantri dan meminta pertolongan kepadanya. Manfaat internet dapat dirasakan juga dengan semakin terbukanya akses bagi warga untuk mengetahui lebih banyak informasi seputar gaya hidup sehat, menjadikan bertambahnya pengetahuan warga mengenai kesehatan dan cara penanggulangan terhadap suatu penyakit yang tengah berada di sekitar mereka.

Harapan akan terpenuhinya fasilitas kesehatan yang layak dan mampu menaungi hajat masyarakat masih melekat kuat dalam diri mereka, memiliki lingkungan yang sehat dengan mudahnya akses kesehatan masih menjadi cita-cita bersama bagi mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun