Mohon tunggu...
Alissa Rahmasari
Alissa Rahmasari Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

A student of English Language Education Department. Love to read, write, and travel.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pandemi Tak Menjadi Penghalang untuk Tetap Berkarya

29 Desember 2020   16:01 Diperbarui: 30 Desember 2020   05:15 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses Produksi Film "Dalam Jaringan" di Desa Samigaluh, Kulonprogo. (Alissa)

Pandemi Covid-19 memang berdampak besar pada seluruh aspek dalam kehidupan, salah satunya yaitu terbatasnya ruang gerak kita untuk beraktivitas normal seperti sebelum adanya pandemi. Mulai dari adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia, lalu juga himbauan untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat, serta diwajibkannya ketika bepergian dalam negeri dengan modal transportasi apapun untuk membawa hasil surat bebas atau negatif Covid-19. Akibat hal ini, masyarakat mengalami perubahan pola hidup yang cukup berbeda dari sebelumnya.

Walaupun ruang gerak kita menjadi terbatas dan diwajibkan untuk menerapkan protokol kesehatan, namun hal ini tak menyurutkan semangat mahasiswa untuk tetap bisa beraktivitas di lingkungan perkuliahan seperti biasanya. 

Seperti yang diungkapkan oleh Agung, salah satu anggota dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) MM Kine Klub Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). "Mungkin sejak adanya virus Corona ini kita gak bisa shooting seperti sebelum-sebelumnya karena harus nerapin protokol kesehatan dan sejenisnya, namun ini gak jadi alasan kita untuk gak bisa produksi film." (15/12/2020)

Agung menceritakan pengalamannya ketika ikut produksi salah satu film karya UKM MM Kine Klub UMY dengan judul "Dalam Jaringan" yang dilakukan saat pandemi Covid-19. 

"Pas produksi film "Dalam Jaringan" kita ambil lokasinya di Desa Samigaluh, Kulonprogo bulan lalu. Saat itu kami benar-benar mencoba untuk mempersiapkan kebutuhan shooting sebaik mungkin, mulai dari perizinan lokasi shooting ke pihak-pihak berwenang di desa setempat, lalu pengajuan bantuan peralatan Kesehatan ke kampus, seperti masker dan handsanitizer untuk keperluan produksi, dan juga terkait teknis pelaksanaan shooting di tengah pandemi." 

Menurut Agung, produksi film dapat berjalan normal seperti sebelumnya, hanya saja kami diharuskan untuk menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, seperti menggunakan masker, menjaga jarak, serta mencuci tangan atau menggunakan handsanitizer.

Mulai dari tahapan Pra-Produksi, seluruh crew mengadakan rapat persiapan shooting film membahas kesiapan produksi, yang mana pembahasannya dibagi menjadi beberapa bahasan. 

Pembahasan utama mengenai rangkaian cerita mulai dari alur cerita, sinopsis, serta naskah cerita. Lalu pembahasan mengenai peralatan yang digunakan selama shooting, seperti peralatan kamera, sound, dan lighting. Tak lupa membahas properti artistik yang diperlukan untuk shooting, serta pencarian talent.

Proses shooting film "Dalam Jaringan" ini menghabiskan waktu selama 2 hari, dimulai dari pukul 6 pagi hingga 4 sore. Dari penuturan Agung, produksi kali ini tidak berlangsung hingga malam hari dikarenakan alur cerita film tidak menggunakan setting waktu malam hari sehingga proses shooting selesai pada sore hari. 

Selama shooting berlangsung, tentu terdapat kendala atau kejadian tidak terduga sehingga harus membuat keputusan dengan tepat agar proses produksi dapat terlaksana dengan lancar. 

"Karena setting waktu cerita film ini kebanyakan pagi sama siang, jadi kami harus mulai shooting lebih pagi. Tapi kemaren kita sempet molor buat mulai shooting-nya akibat cuaca sempat mendung karena mataharinya ketutup awan." Ungkap Agung. 

Saat proses shooting berlangsung di pagi hari, sinar matahari tidak menyinari dengan terang akibat awan mendung yang menutupi sinar sehingga suasana pagi itu terasa mendung. Sehingga crew yang bertugas harus mengakali dengan mengatur set lampu lighting agar sesuai dengan suasana pagi hari yang ditulis dalam naskah film.

Selain kendala cuaca, tantangan lain yang dihadapi ketika produksi film, khususnya di saat pandemi yakni selalu mengingatkan crew untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, mulai dari penggunaan masker dengan benar, rajin menjaga kebersihan diri dan sekitar, serta menjaga jarak. Karena hal ini tidak pernah dilakukan pada produksi-produksi film sebelumnya, tentu menjadi tantangan tersendiri karena harus terus mengingatkan crew produksi film. 

Memproduksi sebuah film, khususnya di tengah pandemi seperti saat ini memang mempunyai tantangan tersendiri bagi seluruh crew produksi, salah satunya bagi mahasiswa UKM MM Kine Klub UMY. Namun, dengan adanya penerapan protokol kesehatan yang ketat tak menutup semangat dan antusias para crew untuk menghasilkan sebuah karya film yang dapat membawa nama baik kampus.

Selain produksi film "Dalam Jaringan" di saat pandemi Covid-19, UKM MM Kine Klub juga membuat video berkonsep company profile yang mana bertujuan memperkenalkan sekaligus mempresentasikan UKM MM Kine Klub yang merupakan salah satu unit kegitan mahasiswa yang bergerak di bidang audio-visual. 

Video dengan durasi sekitar 5 menit dibuat sebagai video pengenalan bagi mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang ditayangkan saat Masa Ta'aruf mahasiswa baru. 

Pandemi memang membuat pola hidup kita mengalami perubahan yang cukup jelas dan mempengaruhi dalam berbagai aspek, namun hal ini tak menutup semangat dan antusias kita untuk tetap selalu produktif dan menghasilkan karya-karya baru. (Alissa R)

sudah tayang di kumparan.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun